Sejumlah abdi dalem yang tergabung dalam Paguyuban Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Wewengkon (wilayah) Kabupaten Bantul membawakan tembang Dhandhanggula laras pelog nem di Pendopo Manggala Parasamya II, Sabtu (6/12/2025). Tembang ini dilantunkan dalam bentuk panembrama, nyanyian penghormatan untuk menyambut kedatangan tamu.
Pada bagian Ompak-2, lirik yang ditembangkan berbunyi mangga nyuwun Ngarsaning Kang Maha Kwasa, mugi tansah paring sih klawan nugraha, nggennya ngudi Bantul Bumi kang Satriya, myang Sawiji Ambuka Kertaning Praja. Lirik tersebut dapat diartikan dengan puji syukur atas anugerah Yang Maha Kuasa, semoga Engkau senantiasa melimpahkan rahmat-Mu, agar kami dapat mengupayakan yang terbaik bagi Bantul Bumi Satriya, demi Sawiji Ambuka Kertaning Praja.
Ketua Paguyuban Abdi Dalem, Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Projosuwasono, berujar tembang tersebut sengaja dibuat menyesuaikan semangat anyar Kabupaten Bantul, Bantul Bumi Satriya. Jargon ini pertama kali dikenalkan saat launching Hari Jadi ke 194 Kabupaten Bantul.
“Semalam saya lembur membuat lirik ini agar bisa dibawakan saat pertemuan rutin paguyuban hari ini,” kelakarnya.
KMT Projosuwasono menambahkan, panembrana kali ini dimaksudkan untuk menggali semangat dan nilai-nilai luhur untuk mewujudkan masyarakat Bantul yang maju sejahtera. Beberapa pesan semangat gotong royong disisipkan di lirik-lirik tertentu. Seperti lirik para warga samya asesanti, nyawiji gumolong, greget sangguh tan mingkuh; yang dapat diartikan sebagai para warga berkumpul dan bersama-sama membangun negeri secara gotong royong.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, yang hadir dalam kegiatan ini, mengungkapkan bahwa Pemkab Bantul melihat abdi dalem memiliki peran vital dalam melestarikan dan mengembangkan budaya. Abdi dalem juga merupakan penjaga keseimbangan tradisi dan modernitas.
“Eksistensi abdi dalem tetap relevan di era modern. Perannya sangat penting sebagai penjaga utama dan agen pelestarian budaya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, menurut Aris, abdi dalem adalah benteng penyangga budaya yang kontribusinya memberikan warna identitas budaya yang kuat di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Els)




