Bupati Bantul Hj Sri Surya Widati dalam sambutan penerimaannya antara lain menegaskan bahwa keberadaan pasar tradisional di wilayah Kabupaten Bantul, hingga kini masih tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Upaya fisik yang dilaksanakan Pemkab Bantul, antara lain membangun kondisi bangunan pasar yang sudah lama, dan dibangun dengan bangunan baru. Karena keberadaan bangunan pasar lama tersebut sudah tidak memungkinkan untuk dipertahankan. Kemudian bangunannya, diganti dengan bangunan baru yang letak bangunannya tentu saja pada lokasi yang memungkinkan dan strategis, jelas Bupati Bantul Hj Sri Surya Widati. Pasar tradiosional yang bangunannya sudah diperbarui tersebut, kata Bupati Bantul, antara lain pasar Piyungan, pasar Imogiri, pasar Niten di Kecamatan Kasihan maupun pasar Pijenan di Kecamatan Pandak.
Sedangkan menurut panitia pembangunan pasar Dangwesi, pembangunan pasar Dangwesi tersebut dalam rangka program revitalisasi pasar tradisional melalui koperasi KSP ( Koperasi Simpan Pinjam ) Koperasi Kredit Adil Terong, Dlingo. Pembangun an pasar tersebut nilai kontraknya mencapai Rp 887.163.000,-, dan dilaksanakan selama 45 hari kalender, antara lain membangun kios dan los pasar. Terdiri dari 21 unit kios berukuran 3 x 3 meter persegi, dan dua unit bangunan los masing-masing berukuran 12 x 3 meter persegi, tegas panitia pembangunan.
Sedangkan Menkop dan UKM RI DR Syarif Hasan MM MBA,dalam sambutannya antara lain mengharapkan agar bangunan pasar Dangwesi tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dengan demikian, kata Menkop, singkatan UKM yang kependekan dari kata Usaha Kecil dan Menengah, nantinya dapat diartikan/kepanjangannya menjadi Usaha Kakap dan Milyaran rupiah. Ini perlu direalisasikan, tegas Menkp dan UKM RI DR Syarif Hasan MM MBA. (Sus)