Peserta Pelatihan Penyusunan Amdal Tipe B UGM Praktek Lapangan di Bantul

Sebanyak 37 peserta Pelatihan Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal Tipe B) UGM Yogyakarta Angkatan ke 52 yang berasal dari seluruh Indonesia berkunjung untuk lakukan praktek lapangan di wilayah Kabupaten Bantul. Kedatangannya diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul di Pendopo Parasamya, Senin (18/4).

Ketua Pelatihan Penyusunan Amdal Tipe B Pusat Studi Amdal UGM Yogyakarta sebagai pimpinan rombongan Dra. Endang Astuti , MSi dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta pelatihan yang berjumlah 37 orang yang terdiri dari para sarjana strata satu dan strata dua ini berasal dari lembaga negeri maupun suasta se Indonesia. Mereka akan mengadakan praktek lapangan di Wilayah Kabupaten Bantul selama empat hari.

Peserta kami bagi dalam empat kelompok, kelompok I akan praktek lapangan di Kawasan Perkantoran Kabupaten Bantul yang baru, kelompok I akan praktek lapangan di area pembangunan Jogja Inland, kelompok III di kawasan industri Piyungan dan kelompok IV di kawasan pembagunan Sport Center Giwangan. Mereka akan didampingi oleh enam pembimbing dari PSLH UGM.jelasnya.

Sementara Drs. Mardi Ahmad dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul merasa beruntung, karena wilayahnya dijadikan praktek lapangan para calon ahli Amdal UGM ini. Kami berharap dengan dijadikannya Bantul sebagai tempat prektek lapangan ini, nantinya akan dapat memberikan sumbangan kearah kondisi yang lebi baik lagi. Karena letak daerah Bantul di bagian paling hilir di wilayah DIY ini menjadi pusat pembuangan IPAL dan mempunyai tempat pembuangan akhir sampah se kota Jogjakarta, Sleman dan Basntul sendiri. Hal ini akan membawa dampak tersendiri, maka kami sangat membutuhkan para ahli dibidang Amdal seperti para peserta pelatuhan penyusunan Amdal UGM ini jelas Mardi Ahmad.

Dijelaskan pula oleh Mardi Ahmad bahwa pembangunan Jogja Inland nantinya akan menjadi outoringroodnya Jogja yaitu sebagai pusat tranportasi perdagangan khususnya bagi kegiatan ekspor-impor di DIY. Sedangan Piyungan dijadikan kawasan industri seperti seperti yang sudah ada saat ini industri kayu, kulit, kimia, keramik dan lain-lain.

Usai acara penyambutan dilanjutkan sesi tanya jawab dan dilanjutkan pelatihan lapangan menurut kelompok masing-masing. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :