Hal diatas disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul Dra. Sri Kayatun saat memimpin Rapat Persiapan Evaluasi di Aula DKP Kabupaten Bantul, Selasa (4/10) yang dihadiri oleh perwakilan DKP Propinsi DIY dan perwakilan dari insatansi terkait di Kabupaten Bantul.
Lebih lanjut Sri Kayatun mengatakan bahwa pada tahun 2011 ini tokoh penggerak perikanan tangkap dari Bantul di ajukan untuk lomba tingkat nasional bersama dua tokoh lainya yaitu dari Jawa Barat dan dari Propinsi Sulawesi Selatan.
Sementara itu Topo menuturkan bahwa dirinya ditunjuk sebagai tokoh dibidang perikanan ini berawal dari masa krisis moneter yang mengakibatkan terpuruknya kehidupan nelayan di wilayahnya, sehingga menambah jumlah pengangguran yang telah ada. Barawal dari krisis moneter tahun 1998 membuat pikiran saya sangat prihatin melihat ketidak menentuan kehidupan para nelayan di Pantai Depok, padahal laut selatan mempunyai kekayaan yang sangat besar. Hal tersebut membuat saya tidak bisa tidur nyenyak memikirakan untuk mecarikan jalan keluar agar para nelayan dan para pengangguran dapat terentaskan dengan memberdayakan mereka untuk mengelola kekayaan laut selatan yang saat itu belum tergarap secara maksimal. katanya.
Kemudian Topo mengundang nelayan bersama tiga buah kapalnya dari Cilacap lewat temannya sebagai perantara serta mengikutkan beberapa nelayan lokal untuk belajar pada mereka agar menjadi nelayan yang lebih profesional sehingga dapat memberikan kesejahteraan kepada para nelayan dan dapat menampung para pengangguran yang ada. Dengan upaya tersebut terbukti saat ini di daerah kami tidak ada pengangguran lagi dan meraka hidup lebih sejahtera. Untuk lebih memberikan kesejahteraannya, mereka kami himpun dalam koperasi Mina Bahari 45 yang saat ini beranggotakan 667 orang. tambah Topo. (Sit)