Namun, saat ini kecintaan bangsa kita yang hampir dari semua kalangan. terutama generasi muda kita terhadap NKRI semakin menipis, terbukti semakin maraknya tawuran dikalangan pelajar maupun mahasiswa, warga antar wilayah dan bahkan kasus-kasus pemekaran wilayah.
Hal diatas disampaikan oleh H Sugirwadi Prayogo, SE. MM, M Si dosen UPN Yogyakarta saat menyampaikan makalahnya pada acara Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Kabupaten Bantul oleh Anggota MPR dan DPR RI di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya, Selasa (8/11).
"Untuk itu sangat perlu pemahaman bangsa kita terhadap NKRI, Pancasila, UUD 1945, uti possidetis, wawasan nusantara dan Bela Negara serta implementasinya." terang Prayogo.
Era globalisasi juga sangat mempengaruhi terhadap pola tindak, pola pikir kepada segenap pribadi bangsa Indonesia, tambah Prayogo, sehingga masyarakat akan berpendapat bahwa bela negara itu merupakan tugas TNI dan Polri, sehingga mereka tidak perlu terlibat, apalagi berperan serta dalam bela negara.
Sosialisasi ini sasarannya adalah para camat dan lurah se Kabupaten Bantul, sedangkan selain Sugirwadi Prayogo nara sumber lainnya adalah Drs. Djoko Suseno, SU dari UGM, dari MPR RI adalah Dra. Eddy Mihati, M Si. Hadir pula pada acara tersebut Sekda, Asisten Sekda Kabupaten Bantul dan tamu undangan yang lain.
Sementara dalam sambutan Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati mengatakan bahwa Pemda bersama masyarakat Kabupaten Bantul selama ini juga telah melakukan berbagai upaya dalam rangka memperkokoh empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di Kabupaten Bantul.
"Di bidang pendidikan, melalui pendidikan berbasis karakter, hak-hak anak dan kearifan lokal, kita bangun wawasan kebangsaan dan karater Pancasila sejak usia dini. Di bidang keagamaan, bidang sosial kemasyarakatanpun sudah cukup banyak yang dilakukan." kata Hj Sri Surya Widati.
Dra. Eddy Mihati, M Si dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara ini Bantul merupakan salah satu pilot projek program ini dan merupakan salah satu sasaran dari 19 titik di Indonesia, dimana DIY terdapat dua daerah. (Sit)