Maka, tambah dokter jiwa dari RSUD P. Senopati Bantul tersebut, disarankan jika dalam keluarga ada manula yang mengalami dimensia, semua anggota keluarga harus dapat memahami penderita dan dapat memberikan pendampingan dengan penuh ketelatenan dan kesabaran.
Nara sumber yang lain dr. Waisul Choroni, Sp.PD juga mengungkapkan hal senada. Dia menambahkan bahwa dimensia bisa datang lebih awal pada sekitar usia 40 tahun, saat memasuki usia 65 tahun kondisinya meningkat 2x lipat dan pertambahan usia 5 tahun.
"Bagi penderita hipertensi, DM, dislipidenia, ateorosklerosis dan gangguan sirkulasi pembuluh darah ke otak akan lebih awal terkena dimensia, maka sebaiknya penyakit yang ada diobati dahulu. Sedangkan mengkonsumsi vitamin E terbukti dapat mengurangi gejala dimensia."kata dr. Waisul.
Sementara Pembina DWP Kabupaten Bantul Hj. Sumarno PRS saat membuka acara sekaligus menyampaikan sambutan Bupati Bantul mengatakan bahwa anggota DWP sangat penting untuk meningkatkan ibadah menurut keyakinannya masing-masing, karena dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa maka segala problem kehidupan akan teratasi dengan mudah dan akan berdampak kepada kualitas kesehatan jasmani dan rohani.
Ny. Kandiawan selaku panitia melaporkan bahwa acara diikuti oleh sekitar 100 orang yang terdiri dari anggota DWP dari unit dinas dan instasi se Kabupaten Bantul. Seminar bertujuan memberikan pemahaman kepada anggota DWP tentang dimensia, agar dapat mengambil tindakan bijaksana serta dapat menyebar luaskan ke masyarakat. (Sit)