Lebih lanjut dikatakan tidak semua wisata bisa dibangun dengan APBD maka Pemkab Bantul siap menerima investor. Namun Ida begitu ia biasa disapa, berpesan kalau bisa investornya dari orang Bantul sendiri, disamping sudah tahu peta masyarakatnya juga hafal dengan budaya setempat. Disamping itu kalau memang terpaksa investor dari luar Bantul, Bupati siap untuk membantu dengan kemudahan-kemuduahan diantaranya soal ijin.
Semua obyek wisata perlu menonjolkan ikonnya untuk menarik wisata misalnya Pandan simo denga kincir angin, Samas yang sudah bersih PSK, Gua Cemara dengan kerindangan dan kesejukan dan lain sebagainya disamping juga dijaga kebersihan dan fasilitas yang ada biar pengunjung merasa nyaman dan terkesan.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir SH.M.Hum. mengatakan Bantul merupakan penyangga periwisata DIY, sebab menurut data yang ada selama 2011 memiliki pengunjung terbanyak. Namun dia mengingatkan penataaan dan penertiban dalam hal tarif parkir dan harga makanan yang kadang diluar kewajaran masih banyak dikeluhkan pengunjung.
Anggota HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) cabang Bantul Effendi menambahkan dalam hal retribusi juga perlu ditertibkan, karena banyak yang beli karcis penuh tapi bukti pembayarannya dikurangi. (mw)
