Upakarti Presiden RI untuk Empu Keris Imogiri

Warga Dusun Banyusumurup, Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri, Jiwo Diharjo (77), tidak pernah menyangka diundang ke Istana Negara Jakarta untuk menerima penghargaan Pengabdian Upakarti yang diserahkan langsung oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono karena dirinya dinilai telah berjasa dalam melestarikan budaya bangsa, dengan cara menjadi Empu keris. Upakarti sendiri merupakan penghargaan pemerintah yg diberikan kpd perajin dan pengusaha kecil atas karya jasa pengabdian dan kepeloporannya dl industri kecil dan kerajinan (ukir, anyaman, tenun, sulam, dan sebagainya)

Jiwo Diharjo menjadi empu keris secara turun-temurun sejak Tahun 1952. Dirinya mulai menekuni dunia keris semenjak ayahnya, Sosro Menggolo, yang juga empu keris meninggal dunia. Sosro Menggolo sendiri merupakan keturunan empu keris Sokodirjo dari Majapahit. Alasan dirinya tetap tekun menjadi empu keris adalah karena merasa berkewajiban dalam nguri-uri salah satu budaya adiluhung yang pernah ditekuni oleh ayah dan kakeknya.

Dalam keseharian, Jiwo Diharjo menerima pesanan keris dari berbagai kalangan, mulai dari pecinta keris hingga kalangan pejabat. Pemesan kerisnya dituntut harus sabar, mengingat keris yang baik tidak dapat dihasilkan dalam waktu singkat melainkan butuh ketekunan, ketelitian dan waktu yang lama dalam pembuatan. Sebagai contoh adalah pembuatan keris pusaka yang bisa memakan waktu hingga 3,5 bulan lamanya. Terlebih pembuatan keris yang baik biasanya diawali dengan ritual puasa 'mutih', yakni dengan tidak makan berbagai makanan yang menjadi pantangan selama tujuh hari. (dike)

Berbagi:

Pos Terbaru :