Penghargaan Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang dinilai berhasil mendidik siswa menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Penilaian Adiwiyata didasarkan pada 4 kriteria, yakni; pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, dan pengelolaan dan pengembangan sarana pendukung sekolah.
Adapun Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bantul telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan sekolah ini. Yakni untuk melakukan pembinaan, penataan lingkungan, serta bantuan pengelolaan sampah. BLH juga akan memberikan tanaman penghijau, mesin pencacah sampah dan motor roda tiga untuk mengangkut sampah. "Sekolah yang masuk kategori Adiwiyata atau sekolah berwawasan lingkungan ini, BLH punya kewajiban melakukan pembinaan", ujar Kepala BLH Bantul, Susanto SH MM, usai menjadi Irup di SMAN 1 Jetis, Senin (13/2). Dirinya menambahkan, bantuan tersebut merupakan stimulan, namun keberhasilan sebenarnya merupakan kerja keras dari pihak sekolah, baik guru, siswa maupun karyawan.
Penilaian lomba Adiwiyata sendiri tergolong unik. Yakni, penilaiannya bersifat tertutup. Sehingga sekolah tidak mengetahui kapan dan bagaimana proses penilaiannya. Hal ini karena penilaian dilakukan secara diam-diam. Selain itu, penilaian pun akan berlangsung selama 1 tahun.
"Bagi SMAN 1 Jetis tidak masalah karena hidup sehat, bersih berwawasan lingkungan sudah menjadi perilaku sehari-hari", ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Jetis, Drs. H. Wiyono, MPd. (dike)
