Sementara Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, saat kunjungan tersebut berdialog dengan petani serta menyerahkan bantuan mesin pemanen padi atau Combine senilai Rp. 250 Juta. Dahlan Iskan berharap para petani yang merupakan ujung tombak pengadaan pangan berusaha meningkatkan produksi pangan, terutama beras.
Menurut Dahlan Iskan, sekarang masarakat dunia sudah mulai takut dengan tiga permasalahan, yakni masalah energi, minyak dan pangan yang meliputi beras, jagung dan kedelai. Karena itu BUMN berusaha meningkatkan produksi pangan untuk mencukupi kebutuhan nasional, diantaranya dengan kerja sama usaha (KSU) Sang Hyang Seri (persero) dengan petani.
Untuk peningkatan produksi beras nasional, BUMN melalui Sang Hyang Seri menggalakkan program GP3K yang sasaran produksinya minimal 5,1 ton per hektare, sekarang ditingkatkan dengan program Pro Beras dengan peningkatan produksinya menjadi rata-rata 6 7 ton gabah kering panen per hektare.
Dalam kunker Menteri Negara BUMN tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Dirut Sang Hyang Seri (persero) Eddy Budiono dengan Direktur Asuransi PT AA Pialang Wasith Suady untuk mengasuransikan tanaman padi petani dalam jaminan gagal panen. Dahlan menandaskan, asuransi jaminan gagal panen ini baru pertama kali dilakukan untuk pengamanan petani dari kerugian. (dip)