KEMENTERIAN ESDM ( Ekonomi dan Sumber Daya Mineral ) mengakui masih adanya produk asal wilayah Kabupaten Bantul yang diberi label made in negara pengesportnya/luar negeri ( LN ). Ini sangat kita sayangkan. Mengapa produk Bantul yang hasilnya makin menggembirakan ini dilabel oleh sebagian negara luar, tegas Deputi bidang pengembangan SDM ( Sumber Daya Manusia ) dan UKMK ( Usaha Koperasi Menengah dan Kecil ) Kementerian ESDM RI, Ir Wayan Dipta Msc saat mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Bantul Kamis ( 15/3 ) siang. Kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bantul tersebut diterima Wabup Drs H Soemarno PRS didampingi Sekda Drs H Riyantono Msi, Asek I dan III masing-masing Drs Misbakhul Munir dan Drs H Mardi Ahmad, para staf ahli Bupati Bantul, Kadinas/instansi terkait serta Kabag Humas Drs Fatoni.
Produk kerajinan asal Kabupaten Bantul yang kini makin maju namun masih ada yang dilabel produk luar negeri tersebut, menurut Ir Wayan Dipta Msc seharusnya hal ini tidak perlu terjadi. Sebab secara langsung maupun tidak, akan merugikan produsennya. Sementara disisi lain, hal ini juga menyebabkan kurang terangkatnya nama daerah asal produsennya di luar negeri. Sekali lagi, hal ini sangat kita sayangkan, tegasnya lagi.
Unsur pejabat tingkat pusat yang juga didampingi unsur jajarannya tersebut lebih jauh menandaskan bahwa kementerian ESDM sangat setuju dengan gagasan UGM Yogyakarta agar wilayah Kabupaten Bantul kemajuan wisatanya makin dikembangkan, dalam hal ini termasuk sentra-sentra wisata kerajinan. Kementerian ESDM juga sudah melihat konsep-konsep seperti ini. Bahkan beberapa negara mengagumi produk kerajinan asal Bantul, antara lain kerajinan keramik/gerabah dari Kasongan ini, katanya sambil menanbahkan bahwa melihat hal ini, kementerian ESDM sangat menyambut gembira dan akan memberikan support.
Namun hendaknya, kata Ir Wayan Dipta Msc lagi, dukungan berbagai pihak juga sangat diperlukan, dalam hal ini peran positif warga setampat terutama para perajinnya yang makin membanggakan ini juga harus terus ditingkatkan. Sekali lagi, kami salut atas makin majunya produk-produk Bantul, tandasnya yang dalam kesempatan tersebut dilanjutkan kunjungan kelokasi kerajinan keramik/gerabah Kasongan didampingi staf ahli Bupati Bantul Drs Sulistyo serta dari unsur dinas/instansi terkait Kabupaten Bantul.
Sedangkan Wabup Bantul Drs H Soemarno PRS, kesempatan tersebut menjelaskan bahwa jumlah desa wisata di Kabupaten Bantul mencapai mencapai 24 desa lebih, dalam hal ini termasuk Kasongan. Kami menyambut baik kunjungan Deputi Bidang pengembangan SDM dan UKMK Kementerian ESDM, kata Wabup sambil menambahkan bahwa dukungan Pemkab Bantul terhadap perkembangan koperasi di Bantul antara lain memfasilitasi permodalan pada koperasi mencapai Rp l milliar pada tahun 2011, dan tahun 2012 Rp 250 juta. Tahun 2011, Kabupaten Bantul juga mendapat prestasi sebagai kabupaten penggerak koperasi, demikian Wabup Bantul. (sus)