Retribusi Sampah Bantul tahun 2012 diperkirakan 248 Juta

Sebanyak 22 anggota Pansus Raperda retribusi persampahan/ kebersihan DPRD Kota Pekan Baru, Prop. Riau kunjungi Bantul dalam rangka menimba pengetahuan dalam pengelolaan sampah. Rombongan diterima Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Sunarto, SH.MM. di Gedung Induk Parasamya Bantul, Rabu (11/4).

Ketua Rombongan Dian Suheri, SIP. Yang juga wakil Ketua DPRD Kota Pekan Baru, Prop. Riau dalam sambutan pengantarnya mengatakan, saat ini DPRD Kota Pekan Baru baru menyelesaikan salah satu Raperda tentang penanganan sampah. Tugas tersebut baru dalam pembahasan Pansus Raperda Retribusi Persampahan/Kebersihan. Menurut hemat kami yang sudah dapat menangani persampahan dengan baik adalah Kabupaten Bantul Yogyakarta, maka sebanyak 22 anggota bersama 5 staf sekretariat berkunjung kesini.

Di Kota Pekan Baru penanganan sampah telah dilakukan dengan model pengumpulan di tingkat RT, diangkut dan dikumpulkan di TPS (Tempat Pengumpulan Sementara) setelah itu diambil untuk dikirim ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), namun belum ada peraturan daerah yang mengaturnya. Sementara itu untuk pengelolaan sampah telah disediakan tanah seluas 10 H untuk pembuangan akhir sampah dengan kapasitas 3 ton/hari. Biaya yang dibutuhkan untuk pengelolaan tiap tahun mencapai Rp. 17 m dengan tenaga 700 orang yang terlibat dengan honor Rp. 1.500.000/hari sejak dari TPS sampai TPA.

Sementara Sunarto, SH. MM. dalam sambutan mewakili Bupati Bantul Hj. Sri Suryawidati mengatakan di Bantul dalam penanganan sampah dipusatkan di TPA Kecamatan Piyungan. Di tempat tersebut sampai saat ini bukan hanya digunakan oleh Bantul sendiri namun juga kabupaten disekitarnya yakni Kab. Sleman dan Kotamadya Yogyakarta.

Untuk penanganannya telah dikeluarkan perda No. 9 Tahun 2011 tentang retribusi jasa umum yang didalamnya mengatur tentang retribusi pelayanan sampah/ kebersihan. Pemasukan dari retribusi sampah dari tahun ke tahun meningkat, tahun 2009 mencapai 110 juta, tahun 2010 medapat 181 juta dan tahun 2011 mendapat 207 juta. Untuk tahun 2012 sampai maret atau triwulan I ini sudah 62 Juta, diperkirakan sampai akhir tahun minimal 248 juta. (dib)

Berbagi:

Pos Terbaru :