Acara yang bertema "Generasi Emas Tanpa Napza Dan Penyakit Menular Seksual (PMS)" merupakan kerjasama antara Gerakan Jantung Sehat Bantul, RSUD Panembahan Senopati, PMI, Badan Narkotika Daerah, Satres Narkoba Polres Bantul serta Dikmenof Bantul. Penyuluhan dan pertemuan lainnya tentang perilaku buruk pengguna narkoba serta resiko bagi pengguna sangat perlu dilakukan secara intens. Tujuan diadakannya penyuluhan tersebut adalah untuk mengenalkan para anak didik akan pengaruh buruk narkoba,agar tercapai perilaku dan lingkungan sehat sehingga meningkatkan mutu/kualtas generasi penerus. "Sumber Daya Manusia khususnya generasi muda adalah investasi masa depan bangsa. Untuk itu agar tercipta generasi penerus yang berkualitas, sehat fisik dan mental maka perlu diperhatikan pola hidup anak-anak dan remaja sejak dini dari berbagai pengaruh llingkungan. Pemerintah kabupaten Bantul khususnya Bupati Bantul sangat mendukung adanya kegiatan-kegiatan penyuluhan mengenai bahaya dan resiko pengguna narkoba. Dan itu merupakan tanggung jawab semuanya."papar Staf Ahli Bupati Bantul Sunarto,SH,MM saat membuka Penyuluhan Kesehatan.
Masalah yang sudah banyak ditemui pada para pelajar tersebut memang merupakan tanggung jawab semua aspek,baik itu orang tua, masyarakat umum, guru/pengajar, tokoh agama ataupun lembaga sosial."Penyalahgunaan narkotika dan psikotropika yang sudah banyak ditemui di kalangan pelajar ini merupakan masalah besar yang harus diberantas. Di kabupaten Bantul yang terdeteksi menggunakan narkoba tidak sesuai aturan ada sebanyak 0,8% usia pelajar (14-17 tahun),dan kebanyakan jenis psikotropika. Sedangkan 4% usia dewasa telah mengkonsumsi narkoba. Kami mengajak semua masyarakat untuk berkampanye menyerukan gerakan anti narkoba agar bisa menciptakan taraf hidup masyarakat yang sehat,"jelas Kepala Satres Narkoba AKP Heri Muryanto. (dew)