Rasa panik, kalut, bingung, pesimis yang dirasakan 6 tahun lalu itu masih terasa sampai sekarang. Namun segala apa yang terjadi waktu itu bisa dilewati dengan baik sehingga Bantul bisa pulih lagi. Kebangkitan Bantul merupakan hasil kerjasama baik antara pemerintah,masyarakat dan pemberi bantuan dari daerah/negara lain. Dalam seminar yang diadakan untuk mengenang 6 tahun gempa bertema Peningkatan Peran Pemerintah Dan Kebangkitan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana, bertujuan untuk membangkitkan kembali rasa kebersamaan dan kesiapsiagaan para pemerintah dan seluruh rakyat dalam menghadapi bencana. "Kabupaten Bantul menjadi salah satu yang terbaik di dunia dalam pemulihan pasca bencana, one prestasi buat Bantul. Semua keberhasilan Bangkitnya Bantul ini karena peran aktif dan positif. Saat menghadapi bencana jelas ada masa panic (panic period). Tetapi semua bisa dilewati kalau kita kuat dan tangguh. Ternyata rakyat Bantul mempunyai ketangguhan serta sifat gotong royong yang kuat sehingga resiko bencana bisa ditangani dengan baik. Desa Wonolelo,Imogiri menjadi pilot project desa tangguh yang akan menjadi contoh desa yang masyarakatnya sudah siap dan kuat hadapi bencana,"jelas Dr. Syamsul Maarif,MSi Kepala BNBP (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
Selanjutnya menurut Bupati Bantul,"Bantul termasuk daerah yang rawan bencana, bisa kekeringan, tanah longsor, banjir juga gempa. Setelah mengalami kejadian besar gempa bumi yang meluluhlantahkan Bantul bisa diambil hikmahnya bahwa kita tidak bisa menolak segala yang dikehendakiNya,termasuk bencana besar yang tidak disangka kapan datangnya. Namun kita bisa mencari jalan keluar terhadap masalah yang terjadi pasca bencana. Mari kita ciptakan kehidupan ini dengan aman nyaman dengan meminimalisir resiko bencana,"papar Bu Ida Idham Samawi. (dew)