Pak Idham Menangis, Pak Syamsul Maarif Acungi Jempol Dalam Refleksi 6 Tahun Gempa

Gempa besar berkekuatan 5,9 skala richter yang menggoyang Bantul 6 tahun yang lalu masih sangat menyisakan kenangan yang tidak mungkin bisa terlupakan. Salah satunya adalah Drs.H.Idham Samawi yang pada waktu itu sebagai orang nomor satu di Bantul (Bupati Bantul) tidak mungkin lupa akan kejadian besar pada tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.53 WIB tersebut. "Waktu itu saya sempat frustasi akan keadaan Bantul,dan pesimis akan kondisi rakyat Bantul. Saya tidak ingin melihat rakyat Bantul mengemis minta bantuan karena merasa sedang mengalami bencana besar. Segera saya mengajak rakyat untuk bangun dan bangkit lagi. Waktu itu saya sebagai Bupati Bantul yang memimpin seluruh rakyat Bantul juga merasa sama dengan apa yang dirasakan seluruh masyarakat yang kehilangan nyawa,kehilangan saudara,kehilangan rumah dan kehilangan harta. Semuanya tidak akan menjadi baik jika kita hanya meratapi apa yang terjadi,untuk itu saya mengajak seluruh jajaran pemerintah dan masyarajat untuk bangkit kembali membangun Bantul,"refleksi dari Pak Idham tentang pengalamannya sebagai Pelaku Sejarah Gempa 2006 pada acara Seminar Nasional Refleksi 6 Tahun Gempa hari Sabtu (26/05). Saat merefleksikan pengalamannya tersebut Pak Idham sampai tidak kuat menahan tangis.

Rasa panik, kalut, bingung, pesimis yang dirasakan 6 tahun lalu itu masih terasa sampai sekarang. Namun segala apa yang terjadi waktu itu bisa dilewati dengan baik sehingga Bantul bisa pulih lagi. Kebangkitan Bantul merupakan hasil kerjasama baik antara pemerintah,masyarakat dan pemberi bantuan dari daerah/negara lain. Dalam seminar yang diadakan untuk mengenang 6 tahun gempa bertema Peningkatan Peran Pemerintah Dan Kebangkitan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana, bertujuan untuk membangkitkan kembali rasa kebersamaan dan kesiapsiagaan para pemerintah dan seluruh rakyat dalam menghadapi bencana. "Kabupaten Bantul menjadi salah satu yang terbaik di dunia dalam pemulihan pasca bencana, one prestasi buat Bantul. Semua keberhasilan Bangkitnya Bantul ini karena peran aktif dan positif. Saat menghadapi bencana jelas ada masa panic (panic period). Tetapi semua bisa dilewati kalau kita kuat dan tangguh. Ternyata rakyat Bantul mempunyai ketangguhan serta sifat gotong royong yang kuat sehingga resiko bencana bisa ditangani dengan baik. Desa Wonolelo,Imogiri menjadi pilot project desa tangguh yang akan menjadi contoh desa yang masyarakatnya sudah siap dan kuat hadapi bencana,"jelas Dr. Syamsul Maarif,MSi Kepala BNBP (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

Selanjutnya menurut Bupati Bantul,"Bantul termasuk daerah yang rawan bencana, bisa kekeringan, tanah longsor, banjir juga gempa. Setelah mengalami kejadian besar gempa bumi yang meluluhlantahkan Bantul bisa diambil hikmahnya bahwa kita tidak bisa menolak segala yang dikehendakiNya,termasuk bencana besar yang tidak disangka kapan datangnya. Namun kita bisa mencari jalan keluar terhadap masalah yang terjadi pasca bencana. Mari kita ciptakan kehidupan ini dengan aman nyaman dengan meminimalisir resiko bencana,"papar Bu Ida Idham Samawi. (dew)

Berbagi:

Pos Terbaru :