BLH Akan Kelola Sampah Rumah Tangga se Bantul

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bantul berkomitmen kelola sampah dari rumah tangga se Kabupaten Bantul untuk dijadikan produk yang bernilai ekonomi. Namun sampah yang sudah sampai TPA Piyungan sudah bukan tanggung jawab BLH lagi.

Hal tersebut dikatakan oleh kepala BLH Kabupaten Bantul Drs. Susanto. MM saat memaparkan bank sampah didepan tamu anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang Propinsi Lampung di Gedung Induk Sayap Barat, Selasa (29/5).

Kelompok masyarakat yang mengajukan proposal pengelolaan sampah ke BLH akan kami tampung dan akan kami beri bantuan peralatan dan cara pengelolaan sampah menurut yang dibutuhkan. Jika mereka mengiginkan akan membuat bank sampah, maka akan kami beri bantuan berupa gerobak sampah, bak sampah, alat pencacah sampah serta mesin jahit untuk menjahit limpah sampah yang dapat dibuat peralatan rumah tangga seperti tas, tempat pakaian, tempat tisu dan sebagainya. terang Susanto.

Jika mereka mengajukan untuk mengelola sampah menjdi kompos, tambah Susanto, maka akan kami beri bantuan peralatan seperti bak sampah, komposter dan bantuan pemasaran kompos yang akan kami tampung dan akan kami berikan kepada para petani secara gratis. Saat ini di Bantul sudah ada sekitar 53 bank sampah yang telah mendapat bantuan dari BLH dan telah beroperasional.

Sementara ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang sekaligus ketua rombongan Hj. Winarti, SE, MH. Yang membawa anggotanya sebanyak 20 orang tersebut dalam sambutannya diantaranya mengatakan bahwa Kabupaten Tulang Bawang beberapa tahun lalu melakukan pemekaran diantaranya terdapat dua kabupaten baru yaitu Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Tulang Bawang Barat. Daerah kami terdapat pula dua perusahaan besar yaitu perusahaan tambak udang dan perusahaan gula pasir yang didistribusikan ke seluruh Indonesia maupun ekspor. kata Winarti.

Pada acara kunjungan tamu untuk studi banding bidang lingkungan hidup, koperasi dan PAD tersebut Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bantul Saji, S Pd. Menyampaikan bahwa PAD Kabupaten Bantul untuk tahun 2010 baru 107 M, namun tahun 2011 naik menjadi 121 M, penerimaan paling besar dari RSU yaitu sekitar 54 M yang dikembalikan lagi untuk dikelola RSU sendiri.

Pada kesempatan tersebut Staf Ahli Bupati Drs. Partogi Pakpahan, MM mintakan pamit Bupati Bantul karena tidak dapat hadir sendiri, disebabkan banyaknya acara yang hatrus dihadiri. Ikut mendampingi penerimaan kunjungan tamu diantaranya perwakilan dari SKPD terkait di lingkungan Pemkab. Bantul. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :