Festival perahu naga yang dibuka oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX merupakan kegiatan terakhir dalam rangka perayaan Peh Cun. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Bantul, Kepala Disbudpar Propinsi DIY, Komandan Korem 072 /Pamungkas serta jajaran Kepala Dinas propinsi maupun kabupaten. Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (POSDI) DIY, Mantoyo mengatakan, "awalnya peserta festival perahu naga sebanyak 17 perkumpulan. Namun tiba pada pelaksanaannya hanya 15 yang hadir. Event festival perahu naga punya arti luas dalam kaitannya membangun ekonomi masyarakat."
Dijelaskan Aryanto,"festival perahu naga dalam rangkain Peh Cun punya sejarah panjang. Sehingga bila diambil hikmahnya, bahwa banyak pelajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan saat ini." Digelarnya festival perahu naga di setiap perayaan Peh Cun lantaran adanya sebuah cerita dari seorang menteri Negara Chu yakni Qu Yuan (339 SM-227 SM). Kala itu Aryanto mulai cerita, Qu Yuan adalah seorang pejabat dengan bakat dan setia pada Negara. Banyak ide dalam upayanya memajukan Negara Chu bersatu dengan Negara Qi dan memerangi Negara Qin.
Namun karena tidak disenangi oleh keluarga raja menteri tersebut diusir dari Ibukota Negara Chu. Dampak dari pengusiaran itu Aryanto mengatakan, Sang Menteri Qu Yuan sedih dan gamang akan masa depan Negara Chu . Karena frutasi maka menteri itu bunuh diri dengan terjun ke Sungai Mi Luo. Peristiwa ini dicatat dalam Buku Sejarah Shi Ji, meski tidak pasti tanggalnya. Dari cerita turun temurun, melompatnya menteri ke sungai pada tanggal 5 bulan 5 bertepatan dengan Peh Cun.
Kaitannya dengan perahu naga, Aryanto menjelaskan, "pasca melompatnya menteri banyak warga melakukan pencarian menggunakan perahu naga. Sehingga aliran sungai kala itu sangat sibuk. Bahkan adanya kue cang dalam tradisi Peh Cun masih ada kaitannya dengan peristiwa itu. Kue cang dibuang ke sungai kala itu akan bisa dimakan oleh menteri karena dipercaya masih hidup, terang Aryanto. Sehingga sampai saat ini kue cang terbungkus dengan duan bambu agar tidak hancur. (dew)