Hal tersebut disampaikan oleh Hj. Ciptaningsih Utaryo dari Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta saat menyampaikan paparannya dalam acara Sosialisasi Kabupaten Layak Anak di Gedung Induk Lantai III, Komplek Parasamya Bantul, Kamis (12/7).
Kenakalan remaja kita, kata Ciptaningsih, penyebabnya bukan hanya karena anaknya yang bandel, namun ada sebab lain seperti orang tua yang salah mendidik atau terlalu kers, terlalu memanjakan, pengaruh lingkungan dan ada penyebab yang lain pula. "Untuk menanggulangi kenakalan remaja kita, tidak hanya memimbing remajanya saja, namun orang tuanya juga harus diberikan suatu pengertian dan bimbingan untuk dapat memberikan pendidikan di dalam keluarga dan pemantauan kepada remaja agar remaja kita tidak semakin rusak moralitasnya." tegas Ciptaningsih.
Pendidikan dan bimbingan remaja, tambah Ciptaningsih, bukan hanya tanggung jawab orang tuanya , namun juga menjadi tanggung jawab masyarakat, pemerintah dan negara. Pemerintah harus membuat dasar hukum dan menyediakan dana untuk penanggulangan kenakalan remaja tersebut. "Karena pemimpin yang sangat memperhatikan anak dan remajanya akan dapat menyelamatkan bangsanya tanpa harus memanggul senjata." kata Ciptaning.
Sementara sambutan Bupati Bantul yang disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Kabupaten Bantul Drs. Mardi diantaranya mengatakan bahwa jika fondasi anak semenjak dari kandungan, balita hingga remaja diabaikan, maka dimasa yang akan datang akan menjadi generasi yang kurang berkualitas.
Untuk membentuk Kabupaten Layak Anak, kata Mardi, kita harus melibatkan masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dan dapat bekerja sama secara sinergis, agar program Kabupaten Layak Anak dapat berhasil dengan baik.
"Anak adalah investasi dimasa depan, maka harus mendapat pendampingan dalam perkembangannya, agar nantinya dapat mengelola potensinya dan institusinya dengan lebih maksimal." terang Mardi.
Pada acara yang diikuti oleh perwakilan dari dianas dan instansi, organisasi wanita, kepala SMK, lembaga peduli anak dan yang terkait, camat, lurah desa tersebut nara sumber yang lain Nyadi Kasmorejo Ketua III LPA DIY menerangkan bahwa menurut data yang ada di lembaganya kasus kekerasan terhadap anak di DIY sudah tinggi, Bantul menduduki angka cukup tinggi, seperti kasus nikah usia dini hingga Pebruari tahun 2012 terdapat 135 kasus, Sleman, Kota dan Kulonprogo jauh dibawah Bantul dan Gunung Kidul ada 145 kasus.
Sedangkan data kasus kekerasan yang ditangani LPA DIY diawaltahaun 2012, terang Nyadi, di DIY ini angka tertinggi adalah kekerasan pengasuhan 13, disusul kekerasan pencurian 11, kekerasan seks 10, kekerasan fisik 8 dan baru kekerasan psikis 3 dan narkoba 1 kasus. (Sit)