Saat upacara berlangsung, para petugas upacara, peserta dan tamu undangan berbusana tradisional kejawen, juga menggunakan bahasa Jawa termasuk aba-aba dalam upacara. Menurut rencana Inspektur Upacara Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Selesai upacara di lanjutkan kirab dari lapangan Trirenggo ke barat , Simpang Lima Bejen ke barat, perempatan Gose ke utara dan finish di lapangan Paseban depan Kantor Bupati Bantul. Urutan kirab paling depan pembawa songsong dan pusaka Tombak Kyai Agnya Murni, Korps Musik Keraton dibelakangnya pembawa jodang dari SKPD, yang berprestasi di bidang Pendidikan, olahraga, seni budaya dan putra-putri Bantul kesenian hadroh, 17 Bregodo dari kecamatan juga menampilkan kesenian unggulan dan Jodhang yang isinya dibagikan masyarakat di lapangan paseban, urutan terakhir Barongsai, lanjut abdi dalem kraton Raden Wedana Nitinartodiprojo yang biasa di sapa Narto. (bs)
