Pendidikan di Bantul Tidak Gratis, Namun Terjangkau dan Mutunya Diutamakan

Pendidikan di Bantul Tidak Gratis, Namun Terjangkau dan Mutunya Diutamakan

Pemerintah Kabupaten Bantul tidak memberikan gratis kepada bidang pendidikan, karena jika digratiskan masayarakat akan terlena dan kurang bersemangat dalam mengupayakan biaya pendidikan anak-anak mereka.

Hal diatas disampaikan oleh Asisten Adminisatrasi Umum Drs. Mardi saat menjawab pertanyaan tamu anggota DPRD Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung dalam sesi tanya jawah yang berlangsung di Ruang Tamu Lantai Dasar Gedung Induk Komplek Parasamya Bantul, Rabu (17/10).

Di tingkat pusatpun telah ditetapkan dalam PP No 22 tahun 2011 yang berisi tentang peraturan pengetatan bantuan atau hibah kepada masyarakat. "Namun terkait hal tersebut Bupati Bantul merasa prihatin, karena masih banyak warga masayarakat Bantul khususnya, masih membutuhkan uluran bantuan untuk menunjang kelayakan hidup terlebih demi meningkatkan mutu kehidupan keluarganya. Untuk itu Bupati Bantul Hj Sri Surya Widati mencetuskan untuk dilakukan suatu gerakan mengumpulan dana oleh aparat Pemerintah Daerah hingga aparat Desa yang terwujud dalam gerakan seribu rupiah yang disebut GERBU." jelas Mardi.

Sementara Syamsudin Dahro ketua rombongan tamu yang berjumlah sepuluh orang tersebut saat menyampaikan tujuan kunjungannya diantaranya mengatakan bahwa Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung selatan sejak tahun 2007. Kabupaten Pesawaran terdiri dari 11 kecamatan dan terdiri dari 144 desa dengan jumlah penduduk sekitar 500 ribu jiwa. "Kunjungan kami di Bantul ini dalam rangka persiapan pembahasan komisi C terkait dengan upaya peningkatan pendidikan terutama terkait dengan pendidikan karakter bangsa bagi anak sekolah di Kabupaten kami." terang Syamsudin.

Kunjungan diahiri dengan saling tukar cendera mata antara tuan rumah dan tamunya. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :