Bupati Hj Sri Surya Widati menegaskan hal tersebut Rabu ( 7/10 ) siang dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wabup Bantul Drs H Soemarno PRS di kompleks PSG ( Pasar Seni Gabusan ), saat menerima rombongan tamu PPKBD ( Petugas Pemberdayaan Keluarga Berencana Daerah ), PLKB ( Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana ) se Kota Semarang Jawa Tengah, yang mengadakan kunjungan kerja ( Kunker ) studi banding ke Kabupaten Bantul. Mendampingi Wakil Bupati Bantul dalam kesempatan tersebut, Kepala BKK PP dan KB ( Badan Kesejahteraan Keluarga Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana ) Kabupaten Bantul Drs Joko Sulasno Nimpuno dan dari unsur dinas/instansi terkait lainnya.
Terus menurunnya jumlah KK miskin di Kabupaten Bantul ini, menurut Bupati Bantul, disebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari waktu kewaktu makin meningkat. Angka jumlah penduduk dalam hal ini termasuk jumlah KK miskin tersebut, berdasarkan pendataan hingga tanggal 9 Agustus 2012, tegas Bupati Bantul sambil menambahkan bahwa kepadatan penduduk di wilayah Kabupaten Bantul hingga saat ini per-km persegi mencapai 1700 jiwa.
Didepan rombongan tamu dari Semarang yang jumlahnya mencapai 300 orang dan dipimpin Hamdi Ssos ( Red : Sekretaris Bapermasper/Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan-KB Kota Semarang ), Wabup Bantul juga menjelaskan bahwa PUS ( Pasangan Usia Subur ) di Bantul jumlahnya mencapai 152.005 dengan tingkat partisipasi PUS dalam melaksanakan KB sebesar 80,06%. Peserta aktif pria 7,52%, peserta KB motode kontrasepsi jangka panjang sebesar 33,99%, dan non kontrasepsi jangka panjang 66,01%.
Sementara itu pimpinan rombongan, Hamdi Ssos menjelaskan bahwa kunjungannya ke Kabupaten Bantul tersebut dalam rangka studi banding kiat-kiat yang dilaksanakan oleh Bantul dalam penanganan KB. Dan jika memungkinkan, kiat yang dilaksanakan oleh Bantul tersebut akan dilaksanakan/diterapkan di Kota Semarang. (mj)