2 (dua) kelompok yang maju lomba yaitu 'Mino Lestari' di dusun Ngentak Pelem, Baturetno, Bangintapan dan 'Mino Makmur' di dusun Rejosuman, Tamanan, Banguntapan. "Pokdakan yang terpilih untuk dinilai ini akan bertanding dengan pokdakan dari kab Sleman dan kab Kulon Progo. Selanjutnya yang lolos menjadi juara I akan maju tingkat nasional. Penilaian bersifat pembinaan agar semakin bisa meningkatkan usaha budidaya ikan. Seperti contoh Mino Makmur yang membudidaya ikan gabus yang hanya ada satu-satunya di DIY, akan selalu kami dukung agar lebih meningkat dan berkembang,"papar Ketua Tim Juri Baharudin. Mino Maknur memang menjadi contoh keberhasilan pembudidayaan ikan, terutama ikan gabus. Di pokdakan itu ikan disebar di 70 kolam yang berada di atas lahan 1000 meter2 lebih.
Keberhasilan usaha budidaya ikan yawar di desa Tamanan ini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar yaitu bisa mengentaskan kemiskinan serta memperbaiki kondisi sosial & ekonomi masyarakat. "Mino Makmur mulai dirintis tahun 2000 dengan membudidayakan ikan di beberapa kolam saja. Kemudian mendapat bantuan dari Pemkab Bantul kami bisa mengembangkan budidaya ikan ini di 70 kotak kolam. Hasil yang kami dapat pun luar biasa, 1,5 kwintal setiap panen 2 bulan sekali dengan harga Rp.30.000/kg. Kami juga bisa menjual ikan sampai ke luar pulau/propinsi,"kata Suharto Ketua kelompok Mino Makmur.
Dampak positif memang sudah terbukti dihasilkan oleh kedua pokdakan tersebut. Mino Lestari dengan budidaya ikan nila dan Mino Makmur dengan budidaya ikan gabus sudah bisa menciptakan inovasi dan lapangan kerja. Selain itu juga bisa meningkatkan kesehatan masyarakat dengan membudayakan makan ikan yang banyak mengandung gizi dan nutrisi. (dew)
