Makanan yang cocok bila disantap dengan ditemani minuman teh panas maupun kopi yang agak pahit ini, menurut Bu Winarti selaku pengusaha kecil warga Wirosutan, Srigading, Sanden. menjelaskan cukup populer di era tahun 80 - 90an. Seiring dengan berjalannya waktu dan kian bertambahnya keberagaman jenis makanan, kue Adrem ini semakin tenggelam kepopulerannya di generasi saat ini.
Di tahun tersebut berapapun produk yang dibuat akan terserap ke pasar dengan cepat, namun untuk sekarang maksimal 5 kg bahan. Kadang bisa sampai 20 25 kg bila ada pesanan.
Keberadaan dari kue ini pun semakin jarang dijumpai, saat ini kue Adrem hanya bisa dijumpai di beberapa pasar tradisional di Kecamatan Sanden, Srandakan, Pandak dan Kretek. Citarasa dari kue ini juga mengalami perubahan karena adanya perubahan bahan baku gula jawa yang ditambah gula pasir sehingga mengurangi kelegitan rasanya. (mw)