Untuk itu diundang sebanyak 30 pelaku radio komunitas Bantul beserta beberapa perwakilan SKPD di lingkungan Pemkab. Bantul hadir dalam acara Advokasi dan KIE dengan Mitra Kerja berlangsung di Gedung Koperasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bantul , Jumat ( 30/5).
Menurut laporan Kabid KB dan KR pada BKKPPKB Kabupaten Bantul Dra. DE. Meyta Hendrastuti menjelaskan bahwa program KB saat ini lebih dipertegas dengan slogan "dua anak cukup", bukan lagi berslogan "dua anak lebih baik" serta menekankan partisipasi pria dalam program KB atau KB MOP. "Untuk itu program KB saat ini harus disebar luaskan lewat berbagai media terutama lewat radio komunitas yang pelakunnya warga masyarakat yang berada ditengah-tengah masyarakat. Maka tidaklah salah jika kami bergandengan untuk menyampaikan informasi program KB agar cepat diterima masyarakat di wilayah Kabupaten Bantul ini." terang Meyta.
Pada acara tersebut penyaji materi diantaranya Kepala BKKPPKB Drs. Djoko Sulasno Nimpuno. M Kes. menyampaikan materi tentang Kebijakan Program KB Pemerintah Kabupaten Bantul, Drs. Imron Rosyid sekretaris MUI Kabupaten Bantul dan dr. Aris dari BKKBN DIY.
Dalam materinya yang berjudul Metode Kontrasepsi Pria Menurut Pandangan Agama Islam diantaranya menyampaikan bahwa menurut ijma' ulama IV di Ciparung Singaparna Tasikmalaya pada tanggal 29 Juni 2012 memutuskan bahwa KB pria diperbolehkan karena hanya memutus saja, tidak bersifat permanen dan bisa disambung lagi.
Sementara dr. Aris dalam materi berjudul Partisipasi Pria Dalam Program KB diantaranya mengatakan bahwa hasil survey tahun 2007 partisipasi pri adalam program KB masih memprihatinkan. "Pada saat itu kaum pria ikut ber KB hanya pada angka 1,3 persen sebagai pengguna kondom (Co) dan vasektomi sebesar 0,2 persen. Makanya saat ini pemerintah gencar pempromosikan program KB untuk pria dengan dua metode yaitu kondom dan MOP secara gratis dari pemerintah." Kata dr. Aris.
Apalagi , tambah dr. Aris, tingkat kesadaran ber KB di Indonesia menduduki peringat terahir di Asia, sedangkan peringkat teratas adalah Korea.
Pada kesempatan tersebut dr. Aris menawarkan kepada pelaku radio komunitas yang hadir untuk menyampaikan informasi tentang partisipasi program KB pria, dan apabila dapat menjaring peserta akan mendapat reward dari pemerintah yaitu satu peserta merndapat Rp 100 ribu, jika lebih banyak akan mendapat reward sesuai kelipatannya. (Sit)