Perwosi Bantul, adakan lomba olah raga tradisonal

Untuk menyelamatkan olah raga traidisional yang pernah ada di nusantara, Perwosi Bantul mengadakan lomba lari karung dan egrang bathok, Minggu (23/11). Di lapangan Trirenggo Bantul.

Lomba olah raga tradisional (balap karung estafet dan egrang bathok estafte), mempunyai makna penting selain membudayakan olah raga tradisonal di jaman modern. Olah raga tersebut merupakan olah raga yang murah, mudah dan sekaligus sarana refresing dan menghibur. Yang lebih penting lagi semua kalangan bisa melakukan. Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Pora Bantul, Drs. Supriyanto Widodo, MT. saat membuka lomba olah raga tradisonal.

Lebih lanjut dikatakan lomba lari karung beregu estafet dan egrang bathok beregu estafet bisa melestarikan olah raga tradisional, untuk itu diharapkan ke depan lebih banyak olah raga tradisional yang bisa dilakukan.

Sementara Ketua Panitia Ny. Didik Warsito melaporkan dalam memperingati hari Ibu tahun 2014, Perwosi Cab. Bantul lebih memilih olah raga yang tradisonal. Karena selama ini olah raga tersebut banyak dilupakan generasi muda, padahal berbagai jenis olah raga ada dengan berbagai tujuan.

Tujuan diadakannya lomba sebagai ajang membangun silaturahmi, memperkenalkan seta melestarikan olah raga tradisional yang selama ini mulai terlupakan bahkan hampir punah.

Lomba diikuti 14 Perwosi Ranting Se Kab. Bantul masing-masing mengirim peserta 2 tim, 1 timnya terdiri dari 5 orang peserta. Tiap peserta yang berhasil menjuarai akan mendapatkan uang pembinaan dan tropi.

Setelah lomba selesai Lomba dari Egrang Bathok estafet, Juara I Kec. Pundong, II. Kec. Sanden, III. Kec. Dlingo, IV. Kec. Kretek dan V. Kec. Srandakan. Sementara Lomba Karung estafet Juara I Kec. Sanden, II. Kec. Srandakan, III. Kec. Piyungan, IV. Kec. Sedayu, dan V. Kec. Pandak (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :