Desa Giirirejo, Bantul dinilai Tim Evaluasi Pelakasaan Terbaik PKK, KB Dan Kesehatan DIY

Desa Girirejo, Imogiri ditunjuk mewakili Bantul untuk maju dalam Evaluasi Pelaksana Terbaik PKK, KB. Kesehatan Tingkat DIY Tahun 2014.

Pertambahan penduduk semakin lama semakin banyak, maka kalau tidak disikapi dengan bijak akan berdampak pada kehidupan keluarga dan masyarakat. Maka yang perlu mendapat perhatian diantaranya sektor pendidikan, kesehatan, sandang, pangan dan lainnya untuk menghindari permasalahan sosial diwaktu yang akan dating, hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Bantul, Drs. Sumarno, Prs. saat menerima Tim Evaluasi di Desa Girirejo, Imogiri, Bantul, Senin (24/11).

Lebih lanjut dikatakan konsep keluarga kecil sehat, sejahtera, merupakan faktor dominan yang akan menuju kebahagiaan keluarga dan menentukan ketahanan nasional. Maka dari itu program tersebut harus berkelanjutan. Kesejahteraan masyarakat sangat berkaitan dengan kompleknya permasalahan sehingga harus ditangani secara bersama baik Pemerintah maupun Masyarakat. Selama ini PKK, BKKPP dan Dinas Kesehatan telah bahu membahu dengan mengadakan berbagai penyuluhan diantaranya kesehatan ibu, anak, reproduksi, penunjang perekonomian, kesehatan lingkungan dan lain sebagainya.

Di Bantul selain penanganan KB secara baik juga mempunyai program unggulan yakni desa bebas DB4MK (Demam Berdarah Dengue (DBD), Kematian Ibu, Kematian Bayi, dan Gizi Buruk). Dimana Desa dan Dusun yang mampu bebas dari DB4MK akan mendapat reward dari pemerintah.

Sementara Ketua Rombongan Tim Evaluasi, dr. Siswadiningsih menjelaskan evaluasi merupakan tahap pengecekan antara paparan atau proposal dengan kenyataan di lapangan. Disini dituntut bagaimana permasalahan bisa diselesaikan. Pertumbuhan penduduk di Bantul khususnya dan DIY pada umumnya memang lebih rendah dari nasional tapi secara persen tetap masih tinggi, hal ini perlu dicari solusinya. Apa Pasangan Usia Subur (PUS) sudah melaksanakan KB dengan benar atau masih banyaknya perkawinan usia dini dan lainnya.

Untuk kematian ibu dan bayi juga sudah cukup rendah dibanding nasional, namun untuk menuju yang sesuai harapan atau diturunkan lagi masih sulit. Bantul memang punya program DB4MK namun bagaimana pelaksanaan di lapangan, apakah sebagian masyarakat sudah paham, bagaimana realisasi Posyandu. Disamping itu juga bagaimana peran kader dalam melaksanakan program tersebut dan sejauh mana SKPD ikut mendampingi dan mengarahkan.

Dalam kesempatan tersebut Tim juga ingin bertemu kader untuk melihat bagaimana inovasi yang dilakukan, pembinaannya seperti apa. Syarat untuk menuju 6 besar tingkat nasional harus ada laporan dari propinsi ke pusat, maka inovasi dan kecermatan perlu lebih digalakkan. (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :