Selain drg.Roichana M, workshop tersebut juga mendatangkan narasumber Prof.Dr.Jonatan Willy Siagian (Dekan Fak Kedokteran UKDW) dan Nanik Prasetyoningsih,SH.MH (Koordinasi Advokasi MTCC UMY)
KDM berarti tempat atau lingkungan tidak ada yang merokok atau bebas dari rokok. Tujuannya yaitu untuk mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan merokok sehingga bisa meningkatkan derajat hidup masyarakat. Tempat-tempat yang dihimbau bebas dari asap rokok antara lain rumah, kantor, rumahsakit/pelayanan kesehatan, sekolah, tempat ibadah dan tempat umum lainnya.
Pemkab Bantul juga sudah kapanye KDM melalui siaran radio, pelatihan santri Husada tent5ang KDM, Bantul Ekspo, Festival Bantul Sehat, Evaluasi KDM di Desa Siaga, Evaluasi KDM d kantor, Peringatan hari tembakau, Sosialisasi KDM di institusi pendidikan dan Deklarasi KDM.
“KDM tidak untuk menutup pabrik rokok, tidak untuk merugikan petani tembakau, juga tidak untuk merugikan pedagang rokok. Namun marilah kita ciptakan lingkungan bersih dan sehat diawali dengan menghilangkan budaya merokok,â€tambah Roichana.
Bahkan di dusun Purworejo, desa Wonolelo, Pleret, Bantul sudah bisa menciptakan kawasan dilarang merokok. Petani tembakau di dusun tersebut juga ikut berkampanye menggalakkan KDM. Sudah bisa menjadi lingkungan yang bebas dari asap rokok. Hasil tembakau dari para petani di eksport ke luar negeri. Dusun Purworejo pun menjadi daerah percontohan tentang KDM serta kebiasaan PHBS. (dw)
