Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Bantul Ir. Ign. Yulianto, MT saat menyampaikan salah satu permasalahan yang dihadapai bidang pengairan saat musim hujan pada acara Penerimaan Kunjungan Tamu Anggota DPRD Kabupaten Pamekasan bertempat di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya Bantul, Selasa (27/1).
“Para penjaga pintu air di Bantul sudah banyak yang pensiun, sehingga kami harus merekrut tenaga honorer yang dapat selalu mengawasi pintu-pintu air tersebut setiap saat, terutama pada musim penghujan seperti saat ini. Karena apabila terjadi hujan di daerah Bantul maupun di saerah hulu, sampah selalu menumpuk di pintu-pintu air yang sangat mengganngu.†terang Yulianto.
Untuk irigasi, selain sumber air dari aliran sungai Progo, Opak, Winongo dan Gajah Wong, tambah Yulainto, di Bantul terdapat 101 sumber mata air dan irigasi pompa yang terdapat di empat lokasi. Namun irigasi pompa biayanya cukup mahal yang hanya dilakukan pada musim kemarau saja, dengan dana dari pemerintah sekitar 46 juta setiap tahun.
Sementara Ketua rombongan tamu dari Kabupaten Pamekasan Iskandar, S. Pi. saat menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan diantaranya mengatakan bahwa kami berkunjung di Kabupaten Bantul ini dalam rangka menambah wawasan di bidang pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, sungai dan jaringan pengairan lainnya serta pengendalian dan penanggulangan banji (Sit)