Menurut Agus Mulyono, SE ketua panitia pembangunan kembali Monumen Apsari bahwa pembangunan kembali tersebut menghabiskan biaya Rp 73 juta berasal dari swadaya masyarakat Kalirandu, Pemerintah Desa Bangunjiwo, sumbangan para donatur seperti dari Sekda Bantul, Kepala BKK Bantul juga dari para pejabat BKKBN DIY.
Semula konstruksi bangunan monumen Apsari sebelum roboh bentuk joglo dari kayu, setelah direhab tetap bentuk joglo dengan kontruksi beton untuk atap dari baja ringan dengan ukuran 9 x 9 m. Ke depannya juga akan dilengkapi bangunan lain untuk sekretariat, perpustakaan, ruang dokumentasi sejarah monumen Apsari juga gudang sehingga masih memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Setelah berdiri kembali sekarang bangunan pendopo Monumen Apsari ini telah dimanfaatkan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan warga pedukuhan Kalirandu seperti yandu balita, yandu lansia serta lainnya.
"Kami juga telah mengajukan proposal bantuan kepada Pemkab Bantul, BKKBN DIY untuk pembangunan bangunan penunjang lainnya namun belum terealisasi," tamnah Agus Mulyono, S.E yang juga Ketua Pokgiat LPMD Kalirandu. (admin/BN)