Padi Varietas Inpira 23 Bantul, harapan petani di lahan pasir

Peluang kerja merupakan harapan bagi sebagian lulusan dari beberapa jenjang pendidkkan. Untuk tingkat SLTA lulusan SMK punya nilai tawar lebih di bandingkan dengan SMA. Dunia industri lebih senang dari pada yang lain karena dianggap lebih siap, hal tersebut dikatakan Bupati Hantul Hj. Sri Suryawidati di sela acara panen padi perdana inovasi siswa SMKN 1 Pandak dan Penanda tanganan MoU dengan Yayasan Pendidikan Astra (YPA), Michael D Ruslim (MDR) di lahan pasir Samas Kretek, Sabtu (2/5).

“Lulusan SMK biasanya dianggap lebih siap, sehingga dunia industri mau menerima” ujarnya. Terbukanya kesempatan kerja bagi lulusan SMK harus direspon dengan meningkatlan meningkatkan kemampuannya. Jika perlu jurusan SMK diperbanyak dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha. Dengan keuataan yang menyatu antara sekolah, siswa dan ortu maka lulusan SMK benar-benar berkualitas dan siap menghadapi masyaraat ekonomi ASEAN (MEA).

Sementara itu Kepala Dinas pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul, Masharun Ghazali, dalam laporannya mengatakan padi merupakan makanan pokok yang harus selalu tersedia. Padahal lahan pertanian semakin menyempit tergusur pemukiman dan alih fungsi, sehingga harus dicari jalan keluar. Di Daerah Bantul memiliki lahan pasir di sepanjang pantai namun untuk ditanami padi sangat sulit tanpa inovasi.

Untuk mencoba penanaman padi di lahan pasir diuji coba tiga varietas yakni Ciherang, Situbagendit dan Inpari 23. Dari ketiga yang diuji cobakan di lahan pasir dan berhasil baik adalah varietas Inpira 23 yang juga tahan terhadap air laut dan hama (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :