Pembangunan bangsa tidak bisa lepas dari sumber daya manusia, hal ini hanya bisa dicapai dengan pendidikan yang baik. Namun pada kenyataannya pendidikan yang hanya mengejar intelektual menghasilkan generasi yang merugikan bagi bangsa sendiri. Pemerintah pusat telah berusaha menyusun kurikulum yang sesuai dengan budaya bangsa. Karena kurikulum bagaikan jantung dalam tubuh, bila itu sehat maka badan akan sehat begitu juga dengan pendidikan bila kurikulumnya baik maka hasilnya akan baik, hal tersebut dikatakan Bupati bantul, Hj. Sri Suryawidati, saat menyaksikan kirab budaya lounching SD N 1 Trirenggo menjadi SD berbasis budaya, Sabtu (9/5).
Lebih lanjut dikatakan untuk masa sekarang dan kedepan kurikulum berbasis karakter akan menjadi andalan bagi bangsa ini. Dengan tidak meniggalkan pengembangan ilmu dan tehnologi untuk mengejar kemajuan dari negara lain jiwa dan adab diisi dengan Pancasila.
Sementara Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Trirenggo, Istiani Nurhasanah, S.Pd. melaporkan acara lonching dan kirab budaya diadakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2015. Disamping itu sekolah juga akan diarahkan ramah terhadap semua keadaan anak didik. Hal tentunya akan memerlukan beberapa sarana diantaranya penyediaan handrail, ruang sumber inklusi, pengembangan gedung, kamar mandi dan toilet yang memungkinkan pemakai kursi roda dan tuna netra mudah menjangkau. Harapannya dengan dukungan Pemerintah Daerah, semua Orang Tua/wali dan Dewan Sekolah fasilitas tersebut akan terpenuhi.
Pada saat ini sekolah mempunyai program yang ditekankan pada unsur kesehatan yakni Sekolah Peduli Kasus Anemia (Sepekan) dengan pendampingan dari Puskemas 1 Bantul dengan pemeriksaan dan terapi. Program tersebut membawa SDN 1 Trirenggo untuk maju lomba sebagai sekolah sehat pada bulan Agustus. (mw)