Sebagaimana kita lihat di Pameran BE 2015, makanan tersebut bisa kita temua di salah satu stan di Blok H, menara siar ke barat sisi selatan, stan yang dikelola oleh Nining (60) warga Gnung sempu Rt 6 RW 19 Tamantirto Kasihan Bantul, bahkan ada penjual lain yang juga ikut mengais rejeki dengan membuka di sekitar panggung hiburan.
Menurut ibu satu anak dan tiga cucu tersebut pameran BE memang cukup membantu dalam mempromosikan usahanya, dalam satu malam yang buka mulai pukul 17.00 WIB sampai 21.00 WIB terjual 40 mangkok.
“Yang penting sambil promosi, sebenarnya jam-jam itu masih ramai pengunjung tapi sudah lelah†jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan dalam usaha yang menggunakan nama Salsa Zuppa Soup bersama adiknya tersebut pernah buka di selatan perempatan Dongkelan Jalan Bantul, namun karena kontrakan tidak boleh diperpanjang dan belum dapat tempat baru akhirnya hanya kerjasama dengan katering.
Untuk pameran se level ekspo lebih senang buka di Bantul, pengunjung banyak dan masyarakatnya lebih terbuka. Pengunjung yang membeli tidak semua orang yang berkelas, banyak yang hanya orang biasa ikut mencicipi.
“Saya senang bisa memberi kesempatan kepada masyarakat bawah untuk merasakan makanan berkelas dengan Rp. 12.000,- per mangkok†jelas.
Sementara salah satu pembeli Fauka Nurul yang datang bersama anaknya mengatakan makanan Zuppa biasa ditemui pada acara temanten di gedung, sementara untuk masyarakat pedesaan masih jarang ada. Makanan itu menjadi jujugan pertama dan favorit tidak hanya orang tua, kedua anaknya sangat senang.
“Sebenarnya ini sangat prospek untuk dijajakan secara harian, cuma sampai sekarang masih jarang ditemui†jelasnya. (mw)