Sekda Drs H Riyantono Msi menegaskan hal tersebut Kamis ( 17/9 ) di lantai II gedung pertemuan SMA Negeri 1 Bantul, saat menyampaikan sambutannya pada peringatan HUT ( Hari Ulang Tahun ) ke-52 SMAN 1 Bantul, yang antara lain ditandai pemotongan tumpeng oleh Kepala SMA tersebut, Dra Hj Titi Prawiti Sariningsih MPd. Kesempatan tersebut, Kepala SMA Negeri 1 Bantul juga menyerahkan piagam penghargaan kepada guru dan karyawan berdedikasi. Untuk guru berprestasi diraih Sumardi MPd serta Dwi Subekti, dan karyawan berdedikasi masing-masing Sumidah SPd serta Nur Kholis. Selain itu, diserahkan juga penghargaan kepada ketua OSIS dan Ketua MPK tahun 2014/2015. Hadir juga dalam kesempatan tersebut selain guru dan karyawan serta segenap siswa, juga mantan Kepala SMA Negeri 1 Bantul, antara lain Drs H Samedi Prastowo serta Drs Isdarmoko MPd.
Menurut Sekda Bantul, pengembangan diri berhubungan dengan diri sendiri alias bukan orang lain. Karena potensi diri, adalah suatu yang kita punyai diri sendiri yang merupakan kekuatan dan belum tergali secara maksimal. Oleh karena itu, mampu mengembangkan potensi diri, merupakan dambaan setiap indivisu. Dan untuk mengembangkan potensi diri, itu sangat bergantung pada motivasi diri, karena pengembangan potensi diri merupakan suatu proses yang sistematis dan bertahap. Dan tahapan pengembangan potensi diri, menurut Sekda Bantul, antara lain melalui pengenalan dan pengukuran potensi diri, menentukan konsep diri, mengenal hambatanphambatan serta aktualisasi diri.
Ungkapan senada juga dikemukakan ustad dari Tegallayang Pandak Bantul Drs H Toyib Hidayat, saat menyampaikan ceramah pengajiannya dalam pembinaan generasi muda SMA Negeri 1 Bantul pada kesempatan yang sama. Untuk meraih sukses, menurut alumnus IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, generasi muda harus benar-benar pandai membawa diri dan jangan sampai terlibat dalam pergaulan bebas. Sementara disisi lain, juga jangan sampai terlibat dalam pergaulan negatif lainnya, misalnya penggunaan obat-obat terlarang dan Narkoba. Sebab Narkoba, menurut Drs H Toyib Hidayat, juga dapat diartikan/kependekan dari kata Negara Akan Rusak Kalau Orang-orangnya Buta Agama. Sehingga dalam hal ini, agama hendaknya juga selalu dipegang dengan baik dan benar serta diamalkan oleh genarasi muda. "Jika kita melaksanakan dan mengamalkan agama yang kita anut dengan sebaik-baiknya, Insya Allah tidak akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan", demikian Drs H Toyib Hidayat. (Sus)
