Ketua Yayasan sekaligus Ketua Pelaksana (Plh) STTKD Yogyakarta, Vidyana Mandrawati , SE. MM, Selasa (4/10) di kampus STTKD mengatakan, secara prinsip dari sisi kualitas SDM STTKD dinyatakan siap untuk merealisasikan konsep wisata dirgantara. Meski demikian kendala ada pada ketersediaan lahan yang terbatas. "Dengan berkolaborasi bersama Pemkab Bantul, diharapkan dapat bersinergi maksimal. Kami terus mengembangkan penelitian bidang penerbangan. Salah satunya teknologi pesawat tanpa awak untuk keperluan mapping dan monitoring," katanya.
Vidyana menambahkan, Bantul yang merupakan bagian dari Yogya sebagai kota pelajar merupakan gudang segala sumber ilmu termasuk ilmu kedirgantaraan atau penerbangan. Pembangunan bandara internasional di Kulonprogo merupakan kesempatan pengembangan dan penerapan ilmu kedirgantaraan. Selain itu diharapkan pembangunan bandara tersebut menumbuhkan efek positif bagi warga Bantul.
"Jangan sampai warga Bantul dan DIY hanya sebagai penonton di daerah sendiri, tetapi mampu menjadi penyumbang kebutuhan SDM yang profesional," jelasnya.
Bupati Drs. Suharsono menambahkan, tantangan kehidupan di era global makin kompleks dengana makin terbuka dan tingginya tingkat kompetisi yang makin tajam. Disisi lain, perubahan dan perkembangan dunia meningkatkan peluang mengakses kemajuan sains dan teknologi. Ia berharap STTKD mampu membantu masyarakat untuk memberdayakan potensi Bantul di bidang wisata dirgantara. (Sit)
