Sistem Informasi Desa (SID) dan peranannya dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik di tingkat perdesaan sangatlah mendesak untuk diimplementasikan di era keterbukaan informasi publik. Dinas Kominfo telah memfasilitasi aplikasi SID bagi 75 desa yang ada di Kabupaten Bantul. Namun baru lima belas desa yang aktif memanfaatkan SID, pembangunan SID memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan sarana dan prasarananya, kata Kepala Diskominfo Bantul Nugroho Eko Setyanto.
Lebih lanjut Kepala Diskominfo mengatakan, keinginan untuk mewujudkan Good Governance merupakan salah satu agenda pokok reformasi yang diharapkan dapat dilaksanakan secara konsisten oleh Pemerintah. Masyarakat menuntut adanya akuntabilitas yang baik disertai dengan transparansi dan keterbukaan pengelolaan di sektor publik agar publik dapat mengontrol dan memperbaiki kinerja pemerintah.
Menuju Bantul Smart City 2019 Diskominfo Bantul siap memfasilitasi Pemerintah Desa se Kabupaten Bantul untuk mengaplikasikan Sistem Informasi Desa, jelas Kepala Diskominfo.
Elanto Wijoyono dari CRI mengatakan, dengan pemanfaatan teknologi komputer dan komunikasi sangat membantu pelayanan publik. Kami bersama relawan penggiat TIK menciptakan suatu model sistem informasi desa untuk memudahkan pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat perdesaan, pelatihan-pelatihan pemanfaatan SID telah kami lakukan kepada segenap pamong desa, kata Elanto.
Sementara Sekretaris Kecamatan Sanden Rudy Suharta, SIP, MM. ditemui terpisah mengatakan, Desa Murtigading salah satu desa percontohan implementasi SID ini, di mana di tahun 2017 mendapat peringkat pertama pengelolaan web berdasar berita atau artikel terbanyak dan terupdate. Pemerintah Kecamatan Sanden selalu mendorong dan mendukung pemanfaatan web/SID ini untuk melayani publik, kata Sekcam.
Semoga dengan implementasi SID se Kabupaten Bantul nantinya, tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik lagi, efektif dan efisien, katanya. (rch)
