Alloh SWT memerintahkan manusia dan jin untuk melaksanakan ibadah baik ibadah sholat, puasa, zakat, haji dan ibadah yang lainnya pasti mempunyai manfaat yang besar bagi yang melaksanakannya. "Begitu pula ibadah puasa Ramadhan yang diperintahkan untuk menahan makan, minum dan segala perbuatan yang membatalkannya," ungkap Bupati Bantul.
Inti sari dari ibadah puasa adalah pengendalian diri, seperti mengendalikan diri dari makan dan minum saat siang hari. Hal itu pada awal-awalnya badan terasa agak loyo, namun jika kita berhusnudhon pada Alloh SWT bahwa segala perintahnya akan berdampak baik bagi yang menjalankannya pasti akan bisa menepis rasa loyo tersebut. "Maka dari itu mari kita tetap semangat dalam suasana bulan Puasa Ramadhan ini dan tetap bekerja dengan lebih baik dan jangan loyo, agar dalam kinerja kita dapat mengahasilkan sesuatu yang lebih bagus," ajak Bupati.
Selain pengendalian diri secara lahir, kita dituntut bisa mengendalikan diri dari emosi, berprasangka buruk pada orang lain, mengunjing orang, berbuat yang tidak baik dan lainnya. Karena kita hidup didunia berdampingan dengan orang lain baik di lingkungan keluarga, masyarakat, lingkungan kerja dan yang lain dan pasti akan selalu ada permasalahan yang timbul. Hal tersebut akan berdampak pula pada naik turunya emosi kita.
Jika kita tidak bisa mengedepankan cara berfikir rasional atau hanya mengedepankan emosi , segala persoalan akan menjadi lebih buruk karena emosi kita yang bicara. Jika hal tersebut yang selalu terjadi, tidak mustahil akan terjadi perpecahan skala kecil dilingkungan kita, dan bisa menjadi perpecahan yang lebih besar jika hal tersebut terjadi di tingkatan yang lebih luas lagi.
Maka dari itu faktor pengendalian diri adalah hal yang sangat penting dalam berperilaku dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat, agar dari diri kita yang mengawali berperilaku bisa mengendalikan diri, akan memberikan teladan orang lain disekitar kita untuk berbuat sama yaitu mengedepankan pengendalian diri dalam menghadapi segala permasalahan. (Sit)
