Pada kesempatan tersebut sambutan Kepala Dusun Ngabean selaku tuan rumah mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul dan Anggota Dewan Kab Bantul yang ikut mesukseskan terlaksanaknya acara dan kepada semua warga yang ikut mendukung suksesnya gelar budaya tersebut.
Hadir pada acara tersebut diantaranya perwakilan dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Dra, Kesi Irawati, Camat Pandak Dra Sri Kayatun, jajaran Muspika Kecamatan Pandak, aparat desa, tokoh masyarakat dan warga masyarakat Dusun Ngabean dan warga dusun di sekitarnya di wilatah Desa Triharjo Pandak, karena dalam acara tersebut juga diisi tausiyah dari KH. Usman Ridho dari Teanggung.
Sementara Pj. Lurah Triharjo Suronto SIP dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya mewakili warga Dusun Ngabean dan Desa Triharjo menyampaikan terima kasihnya terutama kepada Dinas Kebudayaan yang telah menunjuk Dusun Ngabeyan menjadi tempat gelar budaya dengan penampilan wayang kulit ini. "Kami merasa tersanjung karena di wilayah Desa Triharjo ini ada beberapa dusun yang melakukan acara bersih desa atau syukuran dan menjadi ajang gelar budaya dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul. Semoga hal ini membawa manfaat yang besar terhadap masyarakat Ngabean khususnya," terang Suronto.
Selain itu, Suronto mengingatkan kepada masyarakat Ngabean yang tahun ini belum membayar pajak, dimohon untuk segera membayar pajak. Karena pajak yang dibayarkan warga Dusun Ngabean pada tahun yang lalu belum bisa memenuhi target 85 %. "Karena pajak yang dibayar warga masyarakat akan kembali kepada masyarakat lagi berupa dana pembangunan jalan, MCK, bantuan modal UKM, beras sembako dan sebagainya, makanya warga harus sadar akan kewajiban untuk membayar pajak, " kata Suronto.
Camat Pandak Dra. Sri kayatun dalam sambutannya menegaskan apa yang disampaikan Pj Lurah Triharjo diantaranya bahwa saat ini setiap anggota keluarga mempunyai motor dan HP yang harganya jutaan rupiah, sementara untuk membayar pajak PBB khususnya masih ada sebagian masyarakat yang belum mau membayar pajak yang nominalnya sangat murah, karena harga tanah yang ada di perdesaan mih sangat murah pula dibanding yang ada di perkotan.
"Kami menegaskan bahwa untuk membayar pajak itu sangat mudah dan murah, apalagi dibayar sendiri lewat bank yang bisa menerima pembayaran pajak yang diwajibkan oleh pemerintah. Maka dari itu, kami memohon dengan sangat kesadaran warga masyarakat khusunya di Dusun Ngabean untuk taat pajak sebagai biaya dalam mebangun daerah Kabupaten Bantul Kahususnya untuk mencapai mendukung program Bapak Bupati Bantul yaitu mewujudkan Bantul yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera," ungkap Sri Kayatun.
Pada kesempatan tersebut gelar budaya berupa penampilan Wayang kulit semalam suntuk dibawakan oleh dalang Ki Gondo Suwarno yang membawakan lakon'Tumuruning Wahyu Sekar Jagad'. Sebagai wiyogo pengiring dan sinden adalah siswa SMKI Bantul dan mahasiswa ISI Yogyakarta yang masih sangat muda belia dan cukup enerjik dan kuat semalam suntuk tanpa memejamkan mata.
Bintang tamu pengisi hiburan dalam pagelaran wayang kulit tersebut adalah Sugeng Iwak Bandeng dan sinden kondang Suin dari Yogyakarta. (Sit)