Dalam sambutannya Bupati Bantul mengatakan, sangat mengapresiasi upacara bendera setiap hari Senin di sekolah-sekolah. Kegiatan ini jangan dipandang sebagai rutinitas belaka, namun harus dapat dilihat manfaat ke depannya sebagai latihan disiplin kepada anak-anak kita, agar nantinya dapat menjadi generasi penerus yang sehat, cerdas dan mandiri. Anak-anak dibiasakan melaksanakan tugas yang memerlukan ketahanan fisik yang prima, sehingga mereka akan menjadi pribadi yang tangguh, disiplin serta mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi.
Bupati Bantul juga menyimpulkan bila kegiatan upacara bendera seperti ini nantinya akan melahirkan calon-calon pemimpin masa depan yang mempunyai landasan sikap nasionalisme yang kokoh dan akan membentuk manusia yang tangguh dan unggul.
Kepada guru dan orangtua agar senantiasa memberikan bimbingan dan arahan kepada anak-anak kita, sehingga bisa berkembang dan tumbuh menjadi tokoh yang berada di garis depan dalam memajukan Bangsa Indonesia sesuai bidang yang ditekuninya. "Bimbinglah agar anak-anak berkembang sesuai minat dan bakatnya. Janganlah membelenggu mereka untuk menjadi seseorang yang lain yang bukan menjadi cita-citannya. Berilah ruang berkreasi, berinovasi, agar mereka unggul sesuai dengan minat dan bakatnya", harapnya.
Saat ini kita berada dalam era global, dimana tidak ada batas antara satu wilayah dengan wilayah lain. Karena kemajuan teknologi. Apa yang terjadi di suatu belahan dunia, dapat segera diketahui oleh manusia dibelahan dunia lainnya. Dengan perangkat smartphone di tangan, kita dapat mengenal serta melakukan apa yang dulu tidak mungkin dalam sekali pencet. Contohnya, anak-anak dapat meminta diantar kemana, memesan makanan dan layanan yang disukainya melalui aplikasi.
Sebagai orangtua, kita harus waspada terhadap dampak teknologi seperti itu, disatu sisi memudahkan, di sisi lain dapat memberikan dampak negatif. Apabila tidak berhati-hati, anak-anak kita dapat menjadi korban bujukan maupun penipuan melalui informasi yang menyesatkan. Disinilah perlu kerjasama yang harmonis antara orangtua dan guru, yang dapat meminimalisir dampak negatif dari kemajuan jaman. (ang)