Tamu dari Bangladesh Tertarik Program Pemberantasan Tubercolosa di Bantul

Tamu dari negara Bangladesh yang merupakan Tim Pemberantas Tubercolosa (TB) sangat tertarik terhadap Program Pemberantasan TB di Bantul. Kedatangannya diterima oleh Sekretris Daerah Kab. Bantul Drs. Gendut Sudarto Kd BSc. MMA, di Ruang Transit Lantai Dasar Gedung Parasamya Bantul, Selasa (18/11).

Tamu yang berjumlah 5 orang yang dipimpin oleh dr Abdul Haque dari Departemen Kesehatan Bangladesh tersebut mengatakan bahwa tujuan kedatangan kami ini dalam rangka menambah wawasan tentang program pemberantasan penyakit Tubercolosa di Indonesia. "Kedatangan kami di Bantul ini ingin melihat secara langsung program mobilisasi massa dalam penanggulangan TB di Indonesia khususnya yang ada di Bantul ini. Jika program tersebut dapat diterapkan dinegara kami, maka akan kami terapkan dinegara kami juga." terang dr. Abdul Haque dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh petugas dari konsultan pemberantasan penyakit TB internasional dari Jakarta.

Sementara dalam sambutannya Gendut Sudarto mengatakan bahwa Pemerintah Bantul menempatkan bidang kesehatan pada prioritas utama, karena masalah kesehatan merupakan faktor utama dan merupakan suatu tahapan pembangunan dan merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembangunan daerah. "Untuk itu pemerintah memberikan reward sebesar 200 juta rupiah kepada desa yang dapat bebas dari 4 masalah plus TB, dan jika dapat bebas 3 masalah dari 5 masalah kesehatan maka akan mendapat reward sebesar separuhnya yaitu 100 juta rupiah."kata Gendut Sudarto.

Dijelaskan pula oleh Sekda, karena secara matematis biaya pemberian reward dengan biaya pemeliharaan lima masalah kesehatan tersebut biayanya akan lebih besar pada pemeliharaan lima masalah kesehatan, sehingga Bupati Bantul memilih untuk memberikan reward kepada desa terkait serta hal tersebut dapat mendororng desa lainnya untuk berlomba-lomba meraihnya.

Pada kesemapatan tersebut dr Maya dari dinas Kesehatan Bantul menjelaskan bahwa pemerintah juga akan memberikan reward kepada warga masyarakat maupun tenaaga medis yang menemukan penderita TB dan kepada pendamping minum obat (PMO) sebesar Rp. 150 ribu per kasus. Sedangkan kepada desa yang dapat menemukan sebanyak 70 kasus TB akan mendapat reward sebesar Rp. 5 juta. Ditambahkan pula Bahwa anggaran untuk penanggulangan TB di Bantul tahun 2008 sebesar Rp. 1,5 M.

Untuk selanjutnya tamu akan dijamu dengan makan siang di RM Parangtritis Bantul dan akan mendengarkan presentasi program pemberantasan TB di Bantul dari Kepala Dinkes Bantul Hj. dr Siti Noor Zainab dilanjutkan dengan melihat dari dekat Pusat Pengobatan Tobercolosa Indonesia (PPTI) Kab. Bantul. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :