Mengambil cerita Semar Boyong mampu membius ribuan pasang mata, tidak terkecuali Bapak Bupati Bantul Suharsono beserta jajarannya. Menurut Pak Sunarto, dipilihnya seni wayang kulit untuk menyemarakkan syukuran selesainya pembangunan Kantor Disbud ini, adalah sebagai upaya nyata mempertahankan kesenian adiluhung sarat nilai kehidupan, seni wayang kulit selalu digandrungi oleh masyarakat Bantul.
Kecintaan wayang kulit diamini pula oleh Bapak Bupati Bantul, sejak kecil seni tradisional merupakan tontonan favoritnya. "Pagelaran wayang kulit ini merupakan kegiatan pengembangan dan implementasi nilai-nilai luhur dalam masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut Pak Harsono panggilan akrab Bupati Bantul mengatakan, apresiasi setinggi-tingginya untuk jajaran Dinas Kebudayaan Bantul yang teladh menyuguhkan tontonan sekaligus tuntunan kepada khalayak luas. "Dinas Kebudayaan merupakan garda terdepan atas kelestarian seni budaya tradisional di kawasan Bantul khususnya, untuk itu pembinaan dan pengembangan pola bapak angkat untuk masing-masing kesenian rakyat patut ditingkatkan," tandasnya.
"Bermunculannya pelaku seni dari kalangan remaja seperti Branjang Pamadi Dalang Cilik Bantul yang maju ke tingkat nasional, merupakan kabar baik bagi perkembangan seni budaya di Kabupaten Bantul, semoga bibit-bibit unggul bidang kesenian tradisional semakin banyak dan berkualitas seiring dengan perhatian dari Pemerintah Pusat melalui Dana Keistimewaan," harapnya.