Kedatangan Tim Evaluasi disambut oleh Bupati Bantul Drs. H. Suharsono didampingi Kepala OPD terkait, Camat Srandakan, Muspika Kecamatan Srandakan, Lurah Trimurti Srandakan dan tamu undangan yang hadir.
Dalam ucapan selamat datangnya, Bupati Bantul menyampaikan terima kasihnya kepada tim evaluasi DIY yang telah memberikan pembinaan kepada TKSK Kecamatan se Kabupaten Bantul. Karena TKSK merupakan SDM yang sangat penting dalam peranannya mendampingi masyarakat yang mengalami kehidupan yang kurang sejahtera, atau mengalami gangguan kesehatan atau yang lainnya , sehingga mengalami kehidupan yang tidak mandiri atau belum sejahtera menjadi warga yang hidup sejahtera dan mandiri.
"valuasi ini merupakan wahana terbaik untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahan yang ada di tingklat kecamatan bisa disampaikan kepada Tim Evaluasi, sehingga nantinya bisa ditindak lanjuti.," kata Bupati Bantul.
Oleh karena itu, tambah Bupati, evaluasi yang berkesinambungan dapat mempercepat terwujudnya misi dan visi Kabupaten Bantul yaitu mewujudkan masyarakat Bantul yang sehat, cerdas dan sejahtera.
Sementara sambutan ketua Tim Evaluasi TKSK DIY, Sucipto menyampaikan, sebagai pembina TKSK di DIY mengharapkan bahwa ketugasan TKSK yang ada disetiap kecamatan di setiap kabupaten kota bisa membantu tugas camat dalam mendampingi warga masyarakat untuk membangun kehidupan yang sejahtera.
Selaku ketua tim evaluasi, dirinya bersama empat orang yuri yang lain diantaranya Tris Wardoyo dari Kementerian Sosial, M Syarifudin TKSK teladan tingkat nasional 2017 asal Gunung Kidul, dari KPAD DIY dan satu yuri keliling wilayah melihat kenyataan di lapangan.
Pada kesempatan tersebut Rodiyah dalam menyampaikan sepatah katanya diantaranya menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati Bantul yang telah mempercayai dan menfasilitasi dirinya hingga menjadi TKSK teladan tingkat Kabupaten Bantul juga mohon do'a restu. "Saya a mohon do'a restu kepada Bapak Bupati Bantul, Bapak Camat Srandkan beserta jajarannya untuk menjadi obyek penilaian TKSK tingkat DIY kali ini," kata Rodiyah.
Saat evaluasi berlangsung tim evaluasi dibagi menjadi empat, selain yuri di lapangan, satu tim mewawancarai kelompok rehabilitasi berbasis masyarakat (RBM) yang terdiri dari eks orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang telah berhasil diberi pendampingan dan dilatih ketrampilan serta menerima fasilitas untuk menghasilkan produk yang bisa dijual sebagai mata pencaharian agar mandiri hidupnya. Tidak lupa TKSK Rodiyah memberikan pendampingan keluarga ODGJ untuk selalu mengingatkan keluarganya yang eks ODGJ untuk selalu minum obat agar tidak kambuh sakitnya.
Satu tim lainnya mewawancarai kelompok usaha bersama (KUBE) yang didampingi Rodiyah hingga mempunyai usaha mandiri sebagai upaya meningkatkan kesejahteraannya. Tidak lupa tim juga mewawancai penjual bakmi yang telah mendapat pendampingan Rodiyah untuk mempunyai usaha mandiri sebagai penjual bakmi goreng dan bakmi godog, mereka adalah mantan pencandu miras yang dulunya lontang lantung.
