Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Sunarto, SH, MM, kegiatan BAF ini dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 21 - 22 Juli 2018, tak kurang dari 1000 pelaku dan penggiat seni dan budaya ikut memeriahkan BAF 2018.
" Berkat adana Dana Keistimewaan, kami bisa mempersembahkan acara seni budaya ini untuk warga Bantul, insya Allah di tahun mendatang akan digelar kembali dengan nuansa yang lebih spektakuler lagi, " kata Sunarto.
Masyarakat dapat menikmati sajian seni pertunjukan di festival BAF yang terselenggara atas kerja sama Disbud Bantul dan Forum Gerbang Budaya ini seperti jathilan, kethoprak, keroncong, wayang orang, wayang kulit, teater, dan lainnya.
Pada hakekatnya pertunjukan dan pameran seni dapat dinikmati oleh semua orang, sehingga kegiatan ini sangat menekankan pentingnya peran serta tidak hanya seniman dan budayawan. Keterlibatan masyarakat umum lintas profesi inilah yang membat Bantul Art Festival layaknya Ewuhe Wong Bantul atau hajadnya orang Bantul, " tambahnya.
Sementara itu Bupati Bantul Drs. H. Suharsono menyambut gembira dan mengapresiasi segala daya dan upaya segenap panitia mempersembahkan gelaran seni dan budaya ini, semoga momentum ini semakin memantabkan Kabupaten Bantul sebagai pusat seni dan budaya.
Seremoni pemukulan kentongan oleh Bupati Bantul yang didampingi jajaran Muspida menandai dibukanya gelaran BAF 2018 ini, ribuan penonton tampak antusias menyaksikan jalannya seni pertunjukan. Tarian kolosal persembahan dari SMKI Yogyakarta dan iringan musik dari SMM Yogykarta yang bertajuk Wiji Nagari sebagai puncak acara pembukaan BAF ini yang sebelumnnya ditampilkan seni karawitan dan tari jaranan serta perform ibu-ibu Tangkil Bantul dengan aksi Rampak Kentongan.
