Menurut laporan penyelenggara Asisten Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kab. Bantul Drs. Totok Sudarto, M.Pd, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong satu unit kerja, satu unit inovasi, mendorong inovasi-inovasi yang bisa menjadi pengungkit kinerja pelayanan publik serta mempercepat pelayanan publik yang berkualitas.
"Waktu penyelenggaraan kegiatan ini dimulai April 2018 yang diakhiri pada bulan Januari 2019 yaitu Kompetisi Inovasi Tingkat Nasional," ujar Pak Totok.
Dalam sambutanya Bupati Bantul yang diwakili Sekda Kabupaten Bantul Drs. Helmi Jamharis, MM menyampaikan, salah satu cara untuk mengembangkan Good Governance, yaitu pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab.
Sekda Kab. Bantul meminta semua jajaran di Pemerintah Kabupaten Bantul untuk terus berbenah dalam menjalankan pelayanan publik. Meski saat ini Bantul mencatat sejumlah perkembangan menggembirakan, hal itu jangan membuat kita terlena. Ini adalah amanah dan kesemuanya itu seharusnya membuat kita terus terpacu untuk berinovasi.
Yang menerima Penghargaan 7 Inovasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kabupaten Bantul tahun 2018 diantaranya, Dinas Kesehatan dengan Inovasi PSC 119 (Public Saftey Center) 119, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan Inovasi AKSI SIMPATI (Akta Kematian Sehari Jadi), Kecamatan Piyungan dengan Inovasi E-Lawar (Laporan Aduan Warga), Puskesmas Jetis I dengan Inovasi GROPYOK TBC, Puskesmas Kasihan II dengan Inovasi Jamah Linsek Viagra, Puskesmas Pleret dengan Inovasi BADOT TERSENYUM (Buatlah Anak dan Orang Tua Tersenyum), Puskesmas Piyungan dengan Inovasi Gardu Kelola.
View post on imgur.com (ang)