Hadir dalam kegiatan tersebut :
Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, Kepala Sandi Kodim 0729/Bantul Lettu Wahana, Pengurus Pondok Pesantren Krapyak KH. Henri Sutopo, Ketua GP Ansor Bantul Irfan Halimi, S.Pd, dan Ketua Panitia Festival Barzanji Throphy PBNU X Durori, S.Pd.
Menurut Ketua Panitia Festival Al barzanji Durori, kegiatan ini akan selalu digelar dua tahun sekali, dengan tujuan memupuk generasi muda NU untuk tetap cinta kepada sholawat dan mengamalkan Amaliah Ahlussunnah Wal Jamaah yang menjadi ciri khas jam'iyah Nahdlatul Ulama.
"Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh elemen-elemen mulai dari pimpinan wilayah, pengurus wilayah, pengurus cabang serta pimpinan-pimpinan cabang NU di Kabupaten Bantul atas partisipasinya membantu terlaksananya kegiatan festival berzanji pada tahun 2018 ini," ungkapnya.
"Atas nama panitia kami mengajak generasi muda untuk tetap berpegang teguh kepada jalan yang lurus yang telah digariskan oleh para sesepuh di dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Semoga atas keistiqomahan kita mengikuti jam'iyah Nahdlatul Ulama kita dapat selamat dunia dan akhirat," ucap Durori.
Ditemui terpisah Ketua Gerakan Pemuda Ansor Irfan Halimi, mengatakan pentingnya menjaga suasana yang kondusif aman dan tentram. Semoga dengan kegiatan ini menambah iklim sejuk di Bantul.
"Kami berharap dengan upaya membumikan sholawat al barzanji ini dapat menjaga persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia," harapnya.
Sementara itu Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih dalam sambutannya menyampaikan,
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Bantul saya turut bersyukur atas kegiatan yang diselenggarakan oleh generasi muda Nadhlatul Ulama di Kabupaten Bantul yang sangat mewarnai kehidupan keberagamaan di Kabupaten Bantul secara positif dan menggembirakan.
"Saya bangga Kabupaten Bantul jika dilihat daerah lain dinilai sebagai kabupaten yang tradisi keagamaannya demikian kuat dan masyarakat Bantul ini masyarakat yang religius. Artinya masyarakat yang senantiasa mengaitkan kehidupan duniawinya ini kepada Allah SWT, terbukti banyaknya kegiatan-kegiatan keagamaan di masyarakat Bantul, banyaknya tradisi-tradisi religi yang terus berkembang di masyarakat Bantul," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Generasi Muda NU di Kabupaten Bantul adalah salah satu komponen yang selama ini turut melestarikan dan mengembangkan tradisi-tradisi keagamaan. Jika tradisi-tradisi keagamaan yang baik dan positif itu dihilangkan termasuk diantaranya adalah majelis-majelis doa kepada ahli kubur jika itu dihilangkan maka yang rugi adalah kita semuanya.
Pak Halim sapaan akrabnya, mengapresiasi upaya Generasi Muda NU menyelenggarakan salah satu tradisi yang sangat baik yaitu festival Barzanji, di mana pembacaan Al Barzanji sholawat al barzanji ini merupakan warisan dari Kyai/ulama di dalam ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah yang namanya tabarruk ngalap berkah tawassul.
"Saya sungguh sangat bangga dengan aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh generasi muda NU, gerakan Pemuda Ansor Fatayat IPNU, IPPNU dan lain sebagainya. Oleh karena itu di dalam kesempatan yang berbahagia ini saya mengucapkan selamat kepada panitia festival Barzanji yang telah sukses menyelenggarakan festival Barzanji. Kepada seluruh peserta festival Barzanji menang atau kalah dalam festival itu tidak penting, yang penting kita silaturahim dan terus menghidupkan tradisi keagamaan ahli Sunnah Wal Jamaah di Kabupaten Bantul ini," terangnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Juara Festival Barzanji PBNU 2018 dengan hasil perlombaan sebagai berikut :
a.Kategori Alat*
*Putra*
Juara 1 : PP Al Mahalli, Brajan
Juara 2 : Miftahul Jannah, PP al Furqon, sanden, bantul
Juara 3 : Al-Asy'ari, PP ulul albab
*Putri*
Juara 1 : Khoirunnisa, maguo, sleman
Juara 2 : Rayya Nayya, PP Al Munawwir
Juara 3 : Al khoiriyah, condongcarur, depok, sleman
b. Kategori Non Alat*
*Putra*
Juara 1 : Syauqul Mujtaba, PP an Nur
Juara 2 : Almahalli, Brajan
Juara 3 : PP Ulul albab6
*Putri*
Juara 1 : Al adawiyah, PP al mahalli Brajan
Juara 2 : Qotrunnada, PP al Imdad
Juara 3 : Mahallul Qiyam, PP ulul Albab (rch/kominfo)