Turut hadir pula Kepala Seksi Kurikulum SMP Disdikpora Bantul Drs. Suyatno, M.Si, Pengawas, Sekum Pengkab Percasi Bantul Drs. Sutanto, jajaran Forkompincam Kecamatan Pandak, Kepala SD se-Kecamatan Pandak, Komite Sekolah dan orangtua/ wali siswa.
Heru Prasetyo menambahkan, pihaknya mendorong digelarnya Open School agar pengelolaan pendidikan di SMPN 4 Pandak dapat diketahui masyarakat secara luas, termasuk orang tua/wali siswa.
Jangan ada kesan orang tua didatangkan ke sekolah hanya kalau anaknya ada masalah atau karena urusan iuran. Tema yang digagas untuk kegiatan ini Together We Can (Bersama Kita Bisa), mengambil filosofi sapu lidi, semakin banyak lidinya akan semakin bersih menyapunya. Seperti juga masalah pendidikan kalau diusung berbagai pihak akan dapat menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa.
Suyatno mengapresiasi digelarnya Open School, karena dapat menunjukkan potensi yang dimiliki siswa.
Potensi tak hanya kemampuan dalam mengerjakan nilai Ujian Nasional, namun banyak potensi-potensi lain yang bisa dimaksimalkan untuk dikembangkan. "Jadi tak usah khawatir dengan adanya zonasi dimana sekolah tak bisa memilih siswa. Tapi maksimalkan potensi mereka, kita tak boleh menyalahkan mereka apapun keadaannya, namun gali potensi mereka agar dapat berkembang. Bila semua sekolah di Bantul ini melaksanakan Open School maka Bantul akan makin berkibar," tegasnya.
Kepala SMPN 4 Pandak Retno Yuliastuti, S.Pd. MM mengatakan, rangkaian kegiatan diawali Minggu (10/3) dengan try out, lomba vokal grup, tari kreasi, macapat, menggambar dan pertandingan catur kerjasama dengan Pengkab Percasi Bantul untuk siswa SD dan lomba intern antar kelas. Untuk kegiatan Open School pihaknya menggandeng beberapa sekolah (SMKN 1 Pandak, SMK Muh.1 Bantul, SMK Teknologi Bantul, SMK Kesehatan Bantul dan MAN 2 Kulonprogo) agar para siswanya dapat memiliki wawasan tentang kelanjutan sekolah di atasnya.
Kegiatan digelar sebagai aktualisasi diri dan evaluasi diri bagi sekolahnya. "Produk unggulan sekolah kami batik dan batok. Seragam batik yang dikenakan oleh siswa, TU, guru semuanya karya siswa. Bahkan ini sudah ada dua instansi yang memesan seragam batik pada kami," imbuh Retno penuh semangat.
Mulai dari pintu masuk tamu sudah disuguhi berbagai stand, diantaranya : creatif club, batik tulis yang langsung diperagakan oleh siswa, reserach school, gasing, marketday per kelas. Turut menyemarakkan acara berbagai potensi seperti tari tradisional, musik kreatif, paduan suara, dll. (sutanto)