Acara Deklarasi dilaksanakan di Pendhopo Manggala Parasamya, dihadiri oleh Forkompinda, OPD terkait, Camat, Lurah, Bawaslu DIY, Bawaslu Bantul, Panwascam, Pramuka, Hizbul Wathon, Rapi, Orari, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, simpatisan, relawan dan sejumlah tamu undangan. Sabtu (16/3).
Desa Anti Politik Uang ini awalnya diinisiasi oleh Bawaslu DIY, yang menargetkan ada satu desa sebagai pilot project di setiap kabupaten/kota. Seiring waktu kini di DIY terdapat 30 desa yang mendeklarasikan diri sebagai Desa APU, dengan rincian di Kabupaten Bantul ada 10 Desa APU, di Kabupaten Sleman ada 2 Desa APU, Kabupaten Gunungkidul 18 dan Kulonprogo 2 Desa APU. Di Kota Jogja satu kecamatan mendeklarasikan AMPUH (anti money politik, ujaran kebencian dan hoax).
Tumbuhnya minat sebagai Desa APU ini merupakan hal yang menggembirakan, kesadaran masyarakat untuk menolak politik uang semakin meningkat. Satu kondisi yang harus kita ciptakan, karena hajatan pesta demokrasi yang diwarnai dengan pemberian uang atau materi, akan menciderai demokrasi itu sendiri.
" Money politik menjadikan pemilu tidak berintegritas, manakala pemilu itu tidak berintegritas maka hasilnya pun tidak berintegritas, ini yang tidak kita inginkan, " kata Sri Rahayu Werdiningsih dari Bawaslu DIY.
Sementara itu Sekda Bantul Helmi Jamharis dalam sebagian sambutannya, mengajak kepada segenap ASN, Lurah dan perangkat desa untuk bertindak netral dalam Pemilu legislatif maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, 17 April 2019 mendatang.
" Deklarasi Komitmen 8 Desa APU ini merupakan upaya kongkrit menciptakan pemilu yang bermutu dan berintegritas, kami atas nama Pemkab Bantul menyambut baik dan mengapresiasi para Lurah Desa setinggi-tingginya, " tutur Helmi.
Deklarasi ini benar-benar diuji kelak menjelang pemilu, saya mengharapkan komitmen Desa APU ini dapat dipegang teguh. " Kepada jajaran Bawaslu saya harapkan bisa bertindak tegas, bila ditemukan pelanggaran-pelanggaran di lapangan, kita harapkan penyelenggaraan pemilu ini berkualitas jujur dan adil, " tambahnya. (rachmanto)