Masih dalam Rangka Hari Jadi Ke-188 Kabupaten Bantul Adakan Internalisasi Nilai Tradisi

Pada era disrupsi sekarang ini anak-anak lebih mengenal gadget dengan game online-nya dibandingkan dengan permainan tradisional. Mereka berkumpul namun sibuk dengan gadgetnya, sehingga terjadi kurangnya interaksi dan sosialisasi.

Untuk menumbuhkan dan membangkitkan kembali warisan budaya nenek moyang, khususnya permainan tradisional maka diadakan kegiatan internalisasi nilai tradisi melalui permainan tradisional dan dongeng. Kegiatan tersebut didukung oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul serta Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul yang bertempat di Lapangan Trirenggo, Kabupaten Bantul, 10 - 11 Juli 2019.

Permainan tradisional yang jarang anak ketahui pada zaman sekarang ini harus dilestarikan dan dikembangkan sehingga budaya tersebut dapat membentuk karakter dari generasi kita. Karakteristik dari jiwa-jiwa Indonesia yang mempunyai ciri khas bisa mengobarkan semangat dan juga bisa berefek pada hal-hal positif lainnya untuk melaksanakan segala aktifitas dan memajukan bangsa dan kita." Ucap Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugoroho Eko Setyanto, S.Sos, MM.

Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Kepala Seksi Ekpresi budaya Tradisional, Kepala Pusat Penelitan dan Kebijakan, OPD terkait, Camat Bantul, Polsek dan Ramil, perwakilan sekolah SD, SMP, disabilitas, komunitas sanggar dan tamu undangan bertujuan untuk melestarikan warisan budaya bangsa yang berkaitan dengan permainan tradisional dan cerita rakyat serta meningkatkan apresiasi terhadap keragaman budaya bangsa dan menanamkan nilai-nilai tradisi.

Satrio Puji Raharjo, selaku Kepala Seksi Ekspresi Budaya Tradisional mengatakan bahwa anak-anak harus semangat, harus ceria, tidak ada yang setelah kegiatan internalisasi dari permainan tradisional ini, tidak ada sesuatu yang sedih disini, pulang gembira dan semangat kita bersama.

Kegiatan yang berlangsung dalam rangka hari jadi ke-188 Kabupaten Bantul dibuka dengan memainkan dolanan othok-othok, sedangkan permainan tradisional itu sendiri diampu oleh Komunitas Kampoeng Dolanan Desa Panggungharjo dan Dongeng yang akan diampu oleh Kak Iwan dan kawan-kawan dari Sanggar Saniji Bantul. Tidak hanya itu, namun terdapat penampilan operet sang kancil yang didukung oleh dalang bocah terbaik tingkat nasional, Brajang Pamadi dari Sanggar Sumunar, Banguntapan, Bantul.

Harapan Kepala Dinas Kebudayaan Bantul kedepannya ialah semoga terjadi inisiasi-inisiasi yang terbangun oleh pemerintah menjadi event-event yang bisa ditindaklanjuti, sehingga harapan kita semua, harapan juga siswa-siswa kita pertemuan ini pertemuan yang membuat kegembiraan terhadap permainan tradisional itu sendiri dan dongeng ini menjadi kenyataan yang kita sama-sama dipertahankan.

(ang/erna)

Berbagi:

Pos Terbaru :