Ribuan Warga Bantul Hadiri Pengajian Akbar Bersama Gus Miftah

Diskominfo - Pengajian akbar bersama Gus Miftah digelar Pemkab. Bantul dalam rangka menyambut Hari Jadi Ke-188 Kabupaten Bantul disambut hangat dan meriah oleh ribuan warga Bantul di kawasan Pasar Bantul. Sabtu malam (13/7).

Menurut Riswidodo, Kabag Humas dan Protokol Bantul kegiatan pengajian akbar ini digelar sebagai ungkapan rasa bersyukur masyarakat atas keberkahan, kerahmatan, kedamaian dan kebahagian yang Allah SWT curahkan kepada warga Bantul.

Tahun ini Kabupaten Bantul genap berusia ke - 188, telah banyak hasil pembangunan yang diberikan oleh pemimpin atau bupati pertama Kabupaten Bantul hingga sekarang kita nikmati bersama ini. Terlebih di era kepemimpinan Bupati Suharsono, perwajahan Kota Bantul dan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas umum telah banyak dilaksanakan.

Dengan semangat Makarya Mbangun Desa, Bapak Bupati Bantul Suharsono selalu menekankan pentingnya merawat kebersamaan dan kegotongroyongan.

Pengajian akbar diawali dengan gelar sholawatan, ribuan warga selepas sholat Isya tampak memadati di kawasan Pasar Bantul. Bupati Bantul dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada warga Bantul atas keikutsertaan menjaga kondusifitas wilayah Bantul baik dalam masa-masa Pemilu maupun di hari-hari biasa, sehingga jalannya roda pemerintahan dan pembangunan selama kepemimpinannya berjalan lancar dan sukses. Hal itu dia tegaskan, dengan berhasilnya Pemkab. Bantul berhasil meraih berbagai penghargaan dari pemerintah pusat atau pemerintah provinsi.

Bupati mengajak warga Bantul untuk merawat dan melestarikan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong untuk menuju Kabupaten Bantul yang sehat cerdas dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai agamis.

Sementara Gus Miftah, Pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji dalam tausiahnya mengatakan pentingnya menjaga silaturahmi dan kerukunan berbangsa dan bernegara di bawah NKRI, merawat dan menjalin silaturahmi merupakan ibadah yang tak ternilai di mata Allah swt di samping ibadah-ibadah utama lainnya.

Kedamaian, kententeraman hidup bersama bisa dicapai dengan mengesampingkan ego masing-masing baik ditataran masyarakat biasa maupun masyarakat elit. Seperti halnya bangsa Indonesia ini, tegak berdirinya NKRI ini berkat kepandaian masyarakat memanage jiwa persatuan dan kesatuan di atas kepentingan pribadi atau golongan. (rachmanto)

Berbagi:

Pos Terbaru :