Dinas Kominfo Gelar Acara Bincang Bincang Nitizen

Diskominfobantul>>Dengan  cepatnya perubahan pola pikir di era digital yang dikuasai oleh generasi  Z (kaum muda) ini menuntut kita untuk berfikir dan belajar lebih keras agar tidak terjadi kesenjangan pola pikir yang terlalu jauh antara generasi X (tua) dengan generasi  Z. Untuk itu Dinas Kominfo melaksanakan acara Bincang Bincang Nitizen, berlangsung di Hotel Roos In di Jalan Ring Road Selatan Sewon Bantul, Rabu (11/12). Diundang pada acara diantaranya perwakilah OPD, LSM, ICJ dan beberapa komunitas terkait lainnya yang ada di Kabupaten Bantul.

                Dalam sambutan panitia yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kominfo Dian Mutiara Sri Rahmawati, SH. MM. mengatakan bahwa  kita tidak bisa menutup mata dengan era medsos yang semakin canggih ini. Maka dari itu kita semua, baik selaku birokrat, swasta maupun masyarakat harus merusaha untuk menyesuaikan diri, agar tidak terlalu gagap terhadap perkembangan medsos tersebut.

                “Mari kita jangan malas untuk belajar TI  lebih semangat  lagi. Karena jika kita malas belajar TI yang semakin canggih ini, kita akan semakin tertinggal jauh dengan generasi melenial “, ajak Dian Mutiara.

                Sementara Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih saat menyampaikan sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa perkembangan TI yang maju sangat cepat ini banyak manfaatnya, namun di sisi lain juga banyak yang terdampak secara negatif. Konon, ungkap  Pak Halim, mall-mall di kota-kota besar saat ini banyak yang tutup, bahkan beralih fungsi menjadi kawasan wisata kuliner. Padahal beberapa tahun lalu, keberadan mall-mall tersebut  menjadi bagian gaya hidup orang-orang kota.

                Jadi saat ini cara berdagang, sistim bekerja instansi swasta, dan bahkan bekerja di jajaran birokrasi  pun sudah mulai bergeser, karena perkembangan TI tersebut. Maka dari itu, kita harus mulai mengikuti adanya perkembangan TI atau medsos yang terjadi saat ini, jika kita tidak mau mengikuti atau tidak meng-upgreed diri kita, maka kita tertinggal jauh dengan pola pikir generasi medsos masa kini. Begitu juga di dunia pendidikan, perubahan sistim ataupun metodologinya sudah berubah.

                Untuk mengantisipasi semua itu, Pemerintah Kabupaten Bantul pada tahun 2020 akan membangun mall pelayanan publik atau akan dilaksanakan one stop service atau lewat single window.

                Kalau dilihat dari survei dunia, indeks kompetitif orang Indonesia itu rendah, yang paling tinggi atau pada peringakat I adalah AS, ke II adalah Singapura. Sehingga konon orang mereka  sangat bisa mengikuti perkembangan TI dunia, sehingga kehidupannya tidak lagi sejahtera, namun mereka kebanyakan sudah pada tingkatan kaya.

                Terkait dengan kompetensi, di lingkungan birokrasi nantinya  akan diberlakukan penempatan SDM sesuai dengan kompetensinya, sehingga ada kemungkinan tidak banyak atau sering terjadi mutasi SDM pada tempat yang tidak sesuai kompetensinya.

                “Pemerintah Bantul mendorong  pemanfaatan media sosial dengan semaksimal mungkin, tanpa mengakibatkan kegaduhan-kegaduhan di masyarakat lewat medsos, karena jika terjadi kegaduhan  dampaknya akan lebih dahsyat,”. terang pak Halim.

                Sementara Kabid. Saluran Komunikasi dan Informasi Publik dinas Kominfo Arif Darmawan, SSTP  saat menyampaikan hasil  IKM tahun 2019 menerangkan bahwa saat ini media favorit masyarakat  Bantul paling diminati adalah  TV (45%), lewat medsos (43%), lewat radio (6%) dan lewat surat kabar (6%). Sedangkan lewat medsos paling tinggi digunakan adalah lewat WA (50%), FB dan Ig berikutnya.

                Untuk  itu Pemerintah Bantul lewat Dinas Kominfo tahun  2020 akan membangun Bantul Coment Center (BCC), seperti contoh E-Rapor yang bisa diisi oleh guru akan dapat dilihat secara transparan yang akan disharekan di BCC.

                Pada kesempatan tersebut nara sumber terkait perkembangan bisnis lewat medsos disampaikan oleh Fajar Apri Setiaji dari S.Com. Yogyakarta.

Berbagi:

Pos Terbaru :