Kelomtan Pasir Makmur Bantul Gelar Wiwitan Pasar Lelang Cabai
Guna menyeragamkan dan mengangkat harga cabai di Desa Srigading, Gadingharjo dan Gadingsari. Kelompok Tani (Kelomtan) Pasir Makmur Bantul menggelar Wiwitan Pasar Lelang Cabai di Dusun Karanganyar Srigading Sanden. Senin sore (14/9/2020).
Menurut Ketua Kelomtan Pasir Makmur Bantul Sumarna, kegiatan lelang pasar cabai ini di mulai sejak 2013. Hasil panen cabai dari lahan pasir ini tidak kalah mutunya dengan cabai yang ditanam di tanah liat.
Cabai dari lahan pasir yang dibudidayakan petani dari inovasi irigasi kabut ini mampu menembus pasar di Jakarta, Bogor, Bandung dan Sumatera melalui pedagang lokal.
Keberhasilan Kelomtan Pasir Makmur dalam mengoperasikan irigasi kabut di lahan pasir ini, menarik minat petani dari luar Kabupaten Bantul, menurut Sumarna Provinsi Banten, Sumatera dan Sulawesi telah mengadopsi sistem irigasi kabut ini.
Kelomtan Pasir Makmur Bantul ini pada tahun 2017 berhasil menyabet Penghargaan dari Bank Indonesia. Di balik kesuksesan tersebut tentunya ada permasalahan-permasalahan yang dihadapi kelompok tani ini seperti menyiasati bilamana harga cabai rendah, seperti penyelenggaraan sistem pasar lelang ini.
" Masalah utama pertanian lahan pasir ini adalah ketidakadaan aliran listrik, bila menggunakan listrik biasa penyiraman hanya menghabiskan 15 ribu rupiah tiap hektarenya, bila menggunakan bensin menghabiskan 85 ribu rupiah, " terang Sumarna.
Sementara itu Bupati Bantul Drs. H. Suharsono yang hadir bersama OPD terkait pada acara wiwitan pasar lelang cabai itu menyambut gembira dan bangga atas jerih payah petani lahan pasir. Dia tidak menyangka, lahan pasir bisa dijadikan media untuk bercocok tanam seperti cabai, bawang merah dan lain-lain.
" Saya ikut senang dan bersyukur atas keberhasilan petani lahan pasir menghasilkan cabai yang berkualitas bagus, semoga ini mampu mengangkat perekonomian warga, " tutur Bupati Suharsono.