Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Gelar FGD Permuseuman

Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul menggelar rangkaian FGD (Forum Group Discussion) untuk pengembangan museum di Bantul. Keberadaan 16 museum di Kabupaten Bantul, menjadi potensi kekayaan peninggalan sejarah, seni, budaya dan pariwisata yang bisa dikembangkan.

“Hingga saat ini pemerintah dan pengelola museum masih mengangkat citra museum, di antarannya melalui Gerakan Nasional Cinta Museum ‘museum di hatiku’, Hari Museum Indonesia,” tutur Sekda Kabupaten Bantul Drs. Helmi Jamharis, MM. saat membuka FGD Museum Kabupaten Bantul, Jumat (16/10) di Hotel Ros In.

Sekda Kabupaten Bantul menyebutkan, menurut PP 66/2015 museum sebagai lembaga yang berfungsi melindungi mengembangkan, memanfaatkan koleksi dan mengomunikasikan dengan masyarakat. “Museum bisa milik pemerintah, pemda, maupun orang/masyarakat bisa dikembangkan dengan peran serta masyarakat, manajemen pengelolaan yang baik,” jelas Helmi.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, S.Sos. MM. dalam laporannya menjelaskan bahwa, FGD yang dilaksanakan 3 hari dengan protokol kesehatan diikuti pihak-pihak berkompeten.

“Tujuannya, FGD hari pertama memberikan pembinaan dalam pengelolaan manajemen dan SDM museum yang ada di Kabupaten Bantul.

FGD hari pertama diikuti pengelola, kurator dan edukator 16 museum yang ada di Bantul yaitu, Museum Jenderal Besar HM Soeharto (Sedayu), Museum Taman Tino Sidin (Kasihan), Museum Cokelat Monggo (Kasihan), Museum Wayang Kekayon (Banguntapan), Museum Universitas PGRI/UPY (Kasihan), Museum Karahayon (Banguntapan), Monumen Ngoto (Banguntapan), Museum Tembi (Sewon), Museum Pleret, Museum Tani Jawa (Imogiri), Museum Bantul Masa Belanda (Bantul), Museum Wayang Beber Sekartaji (Bambanglipuro), Museum Gumuk Pasir (Kretek), Museum Budaya Pesisir Selatan (Sanden).

Berbagi:

Pos Terbaru :